Jokowi akan Rembuk dengan Tokoh Agama soal Tolikara

Noor Aspasia Hasibuan | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 08:29 WIB
Umat Islam dan Kristen di Tolikara, Papua, telah resmi berdamai. Pendeta dan imam masjid berpelukan. Presiden Jokowi ingin perdamaian itu permanen.
Sejumlah tokoh agama dan pemuka masyarakat mengikuti rapat koordinasi lintas agama yang difasilitasi Kementerian Agama Wilayah Sulawesi Tengah di Palu, Rabu (22/7). Rapat itu digelar untuk membangun kesepahaman guna menghindari efek negatif kasus Tolikara ke daerah lain. (ANTARA/Basri Marzuki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kerusuhan di Tolikara, Papua, telah berakhir. Ketegangan pun mereda. Namun Presiden Jokowi ingin gejolak di wilayah itu --yang berpotensi ke daerah-daerah lain-- selamanya berakhir. Jokowi berencana segera menemui para tokoh agama untuk mencegah berlanjutnya insiden-insiden dengan sentimen agama. (Baca: Pintu Gereja di Bantul Dibakar, Tetangga Muslim Bukakan Pintu)

"Bapak Presiden dalam waktu dekat akan mengundang tokoh-tokoh pimpinan majelis-majelis agama, ormas-ormas keagamaan, juga tokoh-tokoh agama dan lintas agama untuk bersama-sama kembali mengingatkan, sebab perbedaan bukan untuk saling menegasikan antara satu dengan yang lain," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di Jakarta.

Pertemuan antara Presiden dengan para tokoh agama akan diisi dialog. Pemerintah berharap situasi dan keamanan di Tolikara berangsur kondusif dan normal, serta tak ada pihak yang memperkeruh suasana. (Baca juga: Pendeta GIDI dan Imam Masjid Saling Peluk di Tolikara)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Insiden di Tolikara, Papua, terjadi bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, Jumat (17/7). Saat itu jemaah salat Id diserang. Para penyerang kemudian membakar sejumlah bangunan, rumah, dan kios di wilayah itu. Api turut pula menyambar musala dan menghanguskannya. (Baca: MUI Bentuk Tim Investigasi, Dukung Perdamaian Tolikara)

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti yang Minggu (19/7) menyambangi Tolikara mengatakan akar masalah insiden di wilayah itu salah satunya berada pada miskomunikasi antara polisi, GIDI, dan Bupati Tolikara. (Baca Kapolri: Ada Putus Komunikasi Polres, Gereja, Bupati Tolikara)

Di Tolikara, umat Islam dan Kristen resmi berdamai Rabu kemarin (22/7). Pendeta Yunus Wenda dari GIDI dan Ustaz Haji Ali Muktar saling bersalaman dan berpelukan di lapangan Koramil. Pendeta Yunus meminta maaf karena telah menyakiti hati muslim. Dia pun mengemukakan harapan agar seluruh warga Tolikara kembali bersatu seperti dahulu.

Harapan itu diamini oleh Ustaz Ali yang berdoa agar kerusuhan tak terjadi lagi di Tolikara. Ia sepakat untuk membangun kembali kerukunan beragama yang terpelihara baik di Tolikara sebelum pecah insiden pekan lalu.
(sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER