BREAKING NEWS

Polisi Ungkap Peran Dua Dalang Kerusuhan Tolikara

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Kamis, 23 Jul 2015 16:55 WIB
Kedua warga lokal Tolikara itu menjadi tersangka. Mereka disebut menjadi otak penyerangan terhadap jemaah salat Idul Fitri, Jumat pekan lalu (17/7).
Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso didampingi Kapolri Jenderal Badrodin Haiti beserta sejumlah tokoh agama usai menggelar pertemuan tertutup di rumah dinas Kepala BIN, Jakarta, Kamis (23/7). (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Dua orang tersangka pemicu kerusuhan di Tolikara saat Hari Raya Idul Fitri berhasil ditangkap Polda Papua, Kamis (23/7). (Baca: Polisi Berhasil Tangkap Biang Kerok Rusuh Tolikara)

“Sudah ditangkap pukul 17.00 WIT. Baru saja satu jam yang lalu. Saya langsung yang memimpin penangkapan,” kata Kapolda Papua Irjen Yotje Mende kepada CNN Indonesia. (Baca: Kapolda Pimpin Penangkapan Dalang Kerusuhan Tolikara)

Kedua tersangka yang berinisial HK dan JW merupakan warga lokal Tolikara. “Keduanya dari GIDI (Gereja Injili di Indonesia),” kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Istana Negara, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yotje membeberkan peran para tersangka dalam kerusuhan Tolikara yang membuat jemaah salat Id bubar dan menghanguskan sejumlah bangunan di wilayah itu, termasuk musala.

“Mereka orang yang menyuruh menyerang di awal. Mereka sebagai provokator, menggunakan wireless (untuk berkomunikasi), kemudian melakukan penyerangan saat salat Id,” kata Yotje.

Polda Papua akan segera menginterogasi kedua tersangka. “Perlu pemeriksaan intensif terhadap tersangka, kenapa sampai ada niatan menyerang waktu salat Id,” ujar Yotje.

Meski dua dalang kerusuhan Tolikara telah tertangkap, Yotje menegaskan penyelidikan tidak berhenti karena bisa jadi tersangka bertambah.

Tolikara saat ini telah kembali kondusif. Muslim dan warga Kristen Tolikara telah resmi berdamai Rabu (22/7). Pendeta Yunus Wenda dari GIDI dan Ustaz Haji Ali Muktar saling bersalaman dan berpelukan di lapangan Koramil yang juga menjadi lokasi salat Id, Jumat (17/7).

Pendeta Yunus meminta maaf karena telah menyakiti hati muslim. Dia berharap seluruh warga Tolikara kembali bersatu seperti semula. Harapan itu diamini oleh Ustaz Ali yang berdoa agar kerusuhan tak terjadi lagi di Tolikara.

Umat Islam dan Kristen Tolikara sepakat untuk membangun kembali kerukunan beragama yang terpelihara baik di Tolikara sebelum pecah insiden pekan lalu. (Baca selengkapnya: Pendeta GIDI dan Imam Masjid Saling Peluk di Tolikara) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER