Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman menyerukan kepada banyak pihak agar menghentikan berbagai bentuk kekerasan di sekolah. Ia mengancam akan memberikan sanksi keras jika di sekolah masih ditemukan kasus kekerasan, apapun bentuknya.
"Saya menghimbau kepada seluruh civitas sekolah, peserta didik dan guru, kepala sekolah dan masyarakat seperti orangtua untuk sama-sama bersepakat menghentikan seluruh perilaku yang tidak terpuji, menyimpang, dan perilaku kekerasan di sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Arie Budhiman di Jakarta, Kamis (23/7). Ia memberikan pernyataan dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang jatuh setiap bulan Juli.
(Lihat Juga: Mensos: Pembiaran Kekerasan Pada Anak Bisa Dipidana)Wakil Kepala Dinas Pendidikan Sopan Adrianto menambahkan, jika masih terjadi kekerasan atau perilaku menyimpang di sekolah maka sanksi akan diberikan kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab di sekolah baik Kepala Sekolah, guru, maupun siswa bersangkutan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketika terjadi permasalahan dan itu menjadi tanggung jawab Kepala Sekolah, Kepala Sekolah akan kami ganti," ujarnya.
Persoalan kekerasan di sekolah selama ini tidak semata dilakukan di kalangan siswa, namun juga beberapa kasus justru dilakukan oleh guru. Menyikapi hal tersebut, Sopan berjanji jika guru terbukti melakukan kekerasan atau membiarkan kekerasan terjadi di lingkungan tempat didiknya, guru tersebut akan dilepas jabatannya.
(Baca Juga: Kak Seto: Terjadi 500 Kasus Kekerasan Anak Sejak Awal Tahun)
"Guru yang berkasus tidak akan lagi menjadi guru namun hanya akan menjadi staf biasa," kata Sopan.
Adapun siswa yang terlibat kekerasan, seperti menindas siswa lain, misalnya, akan dikenakan sanksi dikeluarkan dari sekolah.
"Kalau peserta didik terlibat perkelahian,
bullying (penindasan), kami kembalikan ke orangtua. Mereka dipastikan tidak akan boleh masuk lagi ke sekolah negeri. Mereka yang punya KJP dihentikan," kata Arief.
Untuk memutus lingkar kekerasan di sekolah, Arief mengimbau agar seluruh civitas sekolah ikut aktif berpartisipasi mencegah kekerasan.
"Di rumah, orang tua juga harus memperhatikan anaknya, harus melakukan proses pendampingan, tidak melepas begitu saja ke sekolah," ucap Arie.
"Sekolah juga harus peduli terhadap perilaku anak didiknya. Jangan sampai sekolah hanya bertugas mencerdaskan tetapi juga perlu memikirkan bagaimana membangun etika yang baik pada anak," katanya melanjutkan.
(utd)