Jakarta, CNN Indonesia -- Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta menyatakan akan kembali membuka pendaftaran Kartu Jakarta Pintar (KJP). Pendaftaran untuk tahun ajaran baru ini merupakan pendaftaran tahap kedua.
"Untuk KJP, bulan Agustus akan membuka tahap kedua untuk pendaftaraan. Kami
sweeping yang belum terfasilitasi berkaitan dengan tahun ajaran baru akan kami buka kembali pendaftarannya," kata Kepala Disdik DKI Jakarta Arie Budhiman di Balai Kota Jakarta, Kamis (23/7).
Pembukaan pendaftaran KJP dilakukan Disdik DKI untuk menyasar pelajar yang belum mendapatkan KJP pada tahap pertama lalu. Arie menjamin, pembagian KJP di Jakarta akan tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum sekarang tepat sasaran. Kami menjamin tahun ini tidak terjadi duplikasi," ujarnya. (Baca:
Kartu Jakarta Pintar Berbasis Teknologi Cegah Duplikasi Data)
Keyakinan Arie bahwa tahun ini akan tepat saaaran dikarenakan Disdik DKI menggunakan sistem berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) serta melalui validasi data lainnya sampai visitasi.
"Dasarnya
official data dari Badan Pusat Statistik (BPS), yang dilihat dari tingkat pendapatan, kategori miskin atau hampir miskin. Dibantu juga oleh semacam kajian dari Bank Dunia terhadap segmen dari BPS tadi," kata Arie.
Selain itu, proses pengecekan data penerima KJP juga dilakukan dengan proses visitasi dari sekolah ke rumah calon penerima KJP. Arie mengatakan biasanya hal ini dilakukan oleh pihak guru. (Baca:
Ahok Klaim Berhasil Setop Penipuan pada Program KJP)
Hingga saat ini penerima KJP berjumlah 489.150 siswa yang terdaftar. Sebanyak 59,67 persen atau sekitar 291.900 berasal dari sekolah negeri. Sementara sebanyak 40,33 persen lainnya atau 197.250 siswa berasal dari sekolah swasta.
Untuk tahap pertama, Disdik DKI menyiapkan dana sekitar Rp 1,9 triliun. "Untuk KJP yang cair sejak 29 Mei, sudah dicairkan. Sudah sebanyak Rp 956 miliar yang sudah dicairkan," kata Arie.
(obs)