Panitia JakBook 2015 Akan Evaluasi Setelah Ahok Naik Pitam

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Senin, 27 Jul 2015 21:23 WIB
Pantia yakin tidak semua peserta JakBook 2015 menjual dagangan dengan harga yang tinggi, seperti yang dilaporkan warga kepada Gubernur Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). (CNN Indonesia/Chrisie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia bazar bertajuk Jakarta Book and Education Fair (JakBook) 2015 akan segera melakukan evaluasi setelah diamuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama pada hari pertama penyelenggaraan acara itu, Senin sore (27/7). Ketua Panitia JakBook 2015 Tatang Sundesyah mengatakan, akan segera melakukan evaluasi kepada para peserta bazar setelah mendengar beberapa peralatan dan perlengkapan sekolah yang dijual dengan harga tinggi di acara tersebut.

Padahal Tatang mengaku telah mendapat surat pernyataan dari seluruh peserta JakBook 2015 agar mau menjual dagangan dengan harga murah saat event berlangsung hingga Senin mendatang (3/8).

"Jadi kami memegang (surat pernyataan) dan yang menjadi keluhan masyarakat kami sudah cek. Ada beberapa peserta bazar yang malah (menjual barang) jauh lebih murah dari harga pasar. Mereka yang nakal kami akan minta pertanggungjawaban atas sesuai surat pernyataan yang mereka buat," kata Tatang di kawasan Parkir Timur Senayan, Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tatang yakin tidak semua peserta JakBook 2015 menjual dagangan dengan harga yang tinggi, seperti yang dilaporkan warga kepada Ahok pada pembukaan event tahunan tersebut. Karena itu setelah melakukan pemeriksaan nanti, Tatang berjanji akan memberi sanksi kepada peserta bazar yang diketahui melanggar surat pernyataan dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI).

“Tidak semua juga (pedagang menjual harga mahal). Karena yang jual sepatu, tas, ada berapa pedagang sih? Akan kami cek. Karena ada juga satu dua yang kami cek tidak sebagaimana dilaporkan," kata Tatang.

Mahalnya harga jual peralatan dan perlengkapan sekolah di JakBook 2015 diakui Erni (30), seorang warga Kramat Pulo, yang datang pada JakBook 2015. Kepada CNN Indonesia, Erni mengatakan mendapat harga yang mahal saat membeli tas untuk anaknya yang masih berseragam putih merah.

"Harga tas ini Rp 130 ribu, normalnya Rp 85 ribu di pasar dekat rumah. Saya ke sini yang menyuruh belanja orang bank. Katanya disaranin ke Senayan, ada bazar murah. Ternyata mahal banget," katanya.

Walaupun mahal, namun Erni tetap membeli sebuah tas baru untuk anaknya karena dia dapat menggunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di JakBook 2015. "Jadi bayarnya digesek (menggunakan KJP), bukan cash. Tapi lebih mahal," kata Erni.

Erni mengaku kecewa setelah datang dari jauh hanya untuk membeli tas sekolah dengan harga yang jauh lebih tinggi dibanding harga jual tas di pasar dekat rumahnya. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER