Pusat Gempa Papua di Hutan Belantara, Petugas Menuju Lokasi

Utami Diah Kusumawati | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 07:58 WIB
Gempa tak terlalu berdampak pada warga yang tinggal di kota dan kabupaten. Selain itu, bangunan di Papua umumnya terbuat dari kayu yang didesain tahan gempa.
Ilustrasi. Sungai Ajkwa dialiri pasir sisa tambang Freeport di Timika, Papua. (ANTARA/M Agung Rajasa)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Papua belum menerima laporan kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat gempa berkekuatan 7,2 Skala Richter yang terjadi di Papua, Selasa dini hari (28/7).

"Pusat gempanya jauh dari pemukiman warga," kata Ketua BPBD Papua Didi Agus Prihatno saat dihubungi CNN Indonesia. (Baca juga: Gempa 7,2 SR Guncang Papua)

Didi mengatakan lokasi pusat gempa berada di hutan belantara dan sekitaran muara Sungai Mamberamo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, gempa dirasakan oleh warga Papua yang tinggal di Jayapura, Sarmi, Wamena, Sentani dan Biak.

"Laporannya tidak ada korban. Hanya ada yang ke rumah sakit karena merasa takut," kata Didi. (Baca juga: Gempa Papua Dirasakan Kuat 4 Detik, Warga Panik)

Kerusakan minim juga karena bangunan Papua umumnya terbuat dari kayu yang didesain untuk tahan gempa. "Bangunan di Papua tahan gempa," ujar Didi.

Sementara itu Sekretaris BPBD Mamberamo, Yonas Taudufu, mengatakan gempa tidak terlalu berdampak terhadap warga Mamberamo yang tinggal di wilayah kota dan kabupaten.

Saat ini BPBD Mamberamo sedang berupaya mencapai pusat gempa dan memantau keadaan di lokasi kejadian. Untuk itu petugas mesti menyeberangi Sungai Mamberano. Namun sulitnya akses menyebabkan pemantauan tersebut baru bisa dilakukan setelah kurun waktu 4 hingga 5 jam.

"BPBD Mamberamo sedang ke lokasi untuk bisa memberikan informasi akurat keadaan di sana," ujar Didi.

Gempa di Papua umumnya sejenis gempa periodik yang lazim terjadi setiap tahun karena adanya pergerakan tanah yang aktif dan labil.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan minimnya dana riset kebencanaan untuk wilayah Papua menyebabkan pihaknya kesulitan untuk menentukan mitigasi bencana.

BNPB mengimbau Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi serta lembaga riset nasional mengalokasikan anggaran untuk riset bencana di wilayah timur. (utd/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER