Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera, khususnya di Riau, telah mengganggu aktivitas warga. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada CNN Indonesia menyatakan, gangguan asap di Riau diperkirakan bisa terjadi sampai lebaran.
“Kalau pola hotspot selalu begitu, ada kecenderungan melihat musim kemarau. Saat ini kemarau bisa sampai September atau November. Ada potensi asap ini bisa terus sampai lebaran kalau tidak ada solusi,” kata Sutopo.
Menurut Sutopo, BNPB tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah terjadi kebakaran hutan yang meluas di kawasan tersebut. Apalagi, hutan di wilayah itu memang sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, titik api di Riau sudah jauh berkurang dibanding Ahad kemarin (12/7). BNPB mencatat masih ada 12 titik api dari total 167 titik api di Riau. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru yang sebelumnya dinyatakan tidak sehat saat ini sudah masuk dalam kategori sedang dengan jarak pandang 5 kilometer.
Jarak pandang di Dumai 4 kilometer, Pelalawan 5 km, dan Rengat 5 km. Diberitakan sebelumnya, BNPB mendeteksi 237 titik api hingga Ahad pagi (12/7). Dari jumlah itu, 167 titik api berada di Riau dan sisanya menyebar di Sumatera.
(rdk)