BNPB: Gangguan Asap di Riau Bisa Terjadi Sampai Lebaran

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Senin, 13 Jul 2015 11:25 WIB
Karena asap hutan yang dibakar, jarak pandang di Pekanbaru 5 km, Dumai 4 km, Pelalawan 5 km, dan Rengat 5 km.
Regu Pemadam Kebakaran (RPK) Sinarmas menyemprotkan air ke arah hutan dan lahan (karhutla) di kawasan gambut yang terbakar dalam upaya pemadaman api yang menghanguskan sedikitnya 60 hektar hutan dan lahan di Desa Buruk Bakul, Bengkalis, Riau, Jumat (13/2). (Antara Foto/Rony Muharrman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut kebakaran hutan yang terjadi di Sumatera, khususnya di Riau, telah mengganggu aktivitas warga. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepada CNN Indonesia menyatakan, gangguan asap di Riau diperkirakan bisa terjadi sampai lebaran.

“Kalau pola  hotspot selalu begitu, ada kecenderungan melihat musim kemarau. Saat ini kemarau bisa sampai September atau November. Ada potensi asap ini bisa terus sampai lebaran kalau tidak ada solusi,” kata Sutopo.

Menurut Sutopo, BNPB tidak bisa berbuat banyak untuk mencegah terjadi kebakaran hutan yang meluas di kawasan tersebut. Apalagi, hutan di wilayah itu memang sengaja dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hari ini, titik api di Riau sudah jauh berkurang dibanding Ahad kemarin (12/7). BNPB mencatat masih ada 12 titik api dari total 167 titik api di Riau. Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) di Pekanbaru yang sebelumnya dinyatakan tidak sehat saat ini sudah masuk dalam kategori sedang dengan jarak pandang 5 kilometer.

Jarak pandang di Dumai 4 kilometer, Pelalawan 5 km, dan Rengat 5 km. Diberitakan sebelumnya, BNPB mendeteksi 237 titik api hingga Ahad pagi (12/7). Dari jumlah itu, 167 titik api berada di Riau dan sisanya menyebar di Sumatera. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER