OC Kaligis: Lebih Baik Ditembak Mati daripada Diperiksa KPK

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Selasa, 28 Jul 2015 13:55 WIB
Otto Cornelis Kaligis kembali menolak diperiksa oleh penyidik KPK. Advokat senior itu minta langsung disidang di pengadilan.
OC Kaligis usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (15/7). (CNN Indonesia/Grandyos Zafna)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengacara kondang yang terjerat kasus dugaan suap hakim Pengadilan Tata Usaha Negara Medan, Otto Cornelis Kaligis, menolak diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi. Padahal Kaligis sedianya diperiksa sebagai saksi untuk tersangka M Yagari Bhastari (Geri) yang merupakan anak buah Kaligis, Selasa (28/7).

Alasan Kaligis menolak diperiksa hari ini sama seperti sebelumnya, yakni karena sakit. “Hari ini tekanan darah OC Kaligis tinggi. Menurut dia 190/90. Kata dia, ‘Lebih baik saya ditembak mati kalau diperiksa hari ini’,” kata anggota tim kuasa hukum Kaligis, Ramdan Alamsyah, di Gedung KPK, Jakarta Selatan.

Alih-alih diperiksa, Kaligis lagi-lagi minta langsung disidangkan di pengadilan jika penyidik KPK memang telah mengantongi dua alat bukti terkait perkara yang menimpanya. (Baca OC Kaligis Berkukuh Tak Terlibat: Mari Buktikan di Pengadilan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramdan menyangkal kliennya tak kooperatif dan menghalangi penyelidikan. Menurut dia, Kaligis tak mau diperiksa lantaran telah dijadikan tersangka. Jika sudah berstatus tersangka, kata Ramdan, seseorang punya hak diam.

"Kalau dia jadi saksi sebagai tersangka, dia punya hak diam. Dia tidak mau menjawab BAP (Berita Acara Pemeriksaan) juga boleh," ujar Ramdan.

Ramdan juga mempersilakan dokter KPK untuk memeriksa OC Kaligis.

Kaligis ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan setelah beberapa hari sebelumnya KPK melakukan operasi tangkap tangan di Medan, Sumatera Utara. Dalam OTT itu, anak buah Kaligis, Geri, ditangkap bersama Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, Hakim Amir Fauzi, Hakim Dermawan Ginting, dan Panitera PTUN Medan Syamsir Yusfan.

KPK juga menyita uang US$ 10 ribu dan Sin$ 5 ribu yang diduga sebagai duit suap.

Dalam kasus ini, KPK juga memeriksa Gubernur Sumatera Utara Gatot Pudjo Nugroho dan istri mudanya, Evy Susanti. (Baca: Evy Bantah Jadi Pengatur Strategi Anak Buah OC Kaligis) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER