Ahok Mengaku Tak Tahu soal Perkara UPS

Rinaldy Sofwan | CNN Indonesia
Rabu, 29 Jul 2015 16:15 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak tahu soal pengadaan alat uninterruptible power supply yang pengadaannya diduga terlilit korupsi.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memenuhi panggilan Bareskrim terkait kasus dugaan korupsi UPS, Rabu (29/7). (CNN Indonesia/RInaldy Sofwan Fakhrana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku tidak tahu-menahu soal pengadaan alat uninterruptible power supply yang pengadaannya diduga terlilit korupsi.

Selesai menjalani pemeriksaan di Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, pada Rabu (29/7), sekitar 15.30 WIB, Ahok mengaku ditanyai soal alat tersebut oleh penyidik. (Baca juga: Lulung: Ahok Itu Tak Pernah Berantas Korupsi)

"Ditanya ada tidak UPS di kesepakatan, kan tidak ada. Terus ditanya kenapa bisa keluar UPS, saya jawab tidak tahu," kata Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, yang menjadi prioritas dalam kesepakatan antara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dengan Gubernur adalah soal banjir rob, alat sampah, alat berat dan rehabilitasi sekolah.

"Itu yang mau kita beli. Tidak ada UPS itu," kata Ahok. (Baca juga: Lulung: Mestinya Ahok Jadi Tersangka!)

Menurut Ahok, penyidik melontarkan sekira 21 pertanyaan. Selain hal-hal tersebut, mantan Bupati Belitung juga ditanyai soal perbedaan tugas dan fungsinya sebagai wakil gubernur dan pelaksana tugas gubernur.

Bareskrim Polri telah menetapkan dua orang tersangka dalam kasus yang diduga mengakibatkan kerugian sebesar Rp50 miliar. Kedua tersangka itu adalah Alex Usman dan Zaenal Soleman yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen.

Alex ditahan penyidik setelah dijemput paksa petugas pada Mei lalu. Adapun Zaenal masih bebas sampai saat ini. (Baca: Kabareskrim Polri Tolak Bantuan Lulung)

Kepolisian kini masih mengincar tersangka baru dalam kasus korupsi pengadaan UPS di Jakarta dari kalangan eksekutif, legislatif, dan perusahaan rekanan. Namun hingga saat ini belum ada satupun tersangka baru yang dijerat. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER