Penggenangan Waduk Jatigede Terancam Tertunda Lagi

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2015 10:23 WIB
Presiden Jokowi menargetkan penggenangan waduk seluas 4.980,3 hektare itu dilakukan pada 1 Agustus. Namun sepertinya target itu tak bakal terwujud.
Pintu air waduk Jatigede dilihat dari bawah tanggul. (CNN Indonesia/Hafidz Mukti Ahmad)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana penggenangan Waduk Jatigede di Sumedang, Jawa Barat, terancam tertunda kembali. Padahal Presiden Jokowi menargetkan penggenangan waduk seluas 4.980,3 hektare itu dilakukan pada 1 Agustus.

Tertundanya penggenangan waduk antara lain disebabkan oleh problem soal pemberian uang ganti rugi dan dana santunan atau kerahiman kepada warga yang terkena dampak. (Baca juga: Jatigede: Cerita Panjang Persoalan Pembebasan Lahan)

"Karena pembayaran belum selesai seluruhnya, kemungkinan besar (penggenangan) diundur," ujar Mudjiadi, Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kepada CNN Indonesia, Kamis (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lamanya proses ganti rugi juga karena banyaknya jumlah kepala keluarga penerima uang ganti rugi dan dana kerahiman. Oleh sebab itu Mudjiadi tak berani memastikan kapan area waduk akan digenangi.

"Masalah prinsipal enggak ada. Ini hanya karena proses pembayaran untuk sekitar 11.000 kepala keluarga memerlukan waktu," kata Mudjiadi. (Baca juga: Jatigede dan Tanda Tanya Tak Kunjung Sirna)

Secara terpisah, seorang warga yang bakal terdampak waduk Jatigede, Aden Tarsiman, membenarkan molornya penggenangan terjadi akibat proses dan mekanisme ganti rugi yang terkesan lambat.

Aden meminta pemerintah bersikap konsisten terhadap putusan yang telah ditetapkan.

"Belum lagi soal banyaknya warga yang sudah membongkar rumah namun tak juga dapat ganti rugi. Selain itu, karena berkas yang diperlukan untuk mendapat uang ganti dan kerahiman banyak, maka proses ini sangat repot dan lama," ujar Aden. (Baca juga: Warga Bertahan di Desa yang Bakal Tenggelam oleh Jatigede) (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER