Empat Orang Disebut Bakal Maju Berebut Ketua Umum PBNU

Abraham Utama | CNN Indonesia
Jumat, 31 Jul 2015 09:10 WIB
Pemilihan ketua umum PBNU baru akan dilakukan pada hari terakhir muktamar melalui musyawarah peserta muktamar atau voting.
Warga memperhatikan foto sejumlah tokoh NU pada baliho Muktamar ke-33 Nahdlatul Ulama yang terpasang di Ponpes Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Minggu (26/7). Muktamar tersebut akan digelar pada 1-6 Agustus mendatang. (ANTARA FOTO/Syaiful Arif)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan segera menggelar muktamar Sabtu (1/8) besok. Forum lima tahunan tersebut terfokus pada pemilihan dua jabatan kunci, yaitu ketua dewan syuro (rais aam) dan ketua umum.

Jelang pembukaan muktamar, empat tokoh NU dikabarkan akan maju ke pemilihan ketua umum, untuk menggantikan Said Aqil Siroj.

Empat orang itu adalah pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid alias Gus Solah, Wakil Ketua PBNU Asad Said Ali, Muhammad Adan mantan Ketua PWNU Jawa Tengah dan petahana Said Aqil.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Steering Committe Muktamar ke-33 NU, Imam Aziz, menuturkan sampai saat ini nama-nama tersebut belum dapat dipastikan akan bersaing memperebutkan kursi ketua umum.

"Belum, itu baru wacana. Nanti di hari terakhir baru akan diketahui," ujarnya kepada CNN Indonesia, tadi malam, melalui sambungan telepon.

Imam menuturkan, pemilihan ketua umum baru akan diselenggarakan pada hari terakhir muktamar, Kamis (6/8). Pada hari itu, para bakal calon ketua umum yang hendak mendaftarkan diri harus sudah mengantongi minimal 99 suara peserta muktamar.

Jika tidak memenuhi persyaratan pertama itu maka bakal calon tersebut akan langsung gugur.

Proses selanjutnya, para calon ketua umum harus mendapatkan restu dari rais aam yang sudah terpilih. Salah satu wujud restu itu adalah kontrak antara rais aam dan sang calon ketua umum. Imam berkata, kontrak tersebut disepakati dalam bentuk tertulis maupun lisan.

Setelahnya, sebagaimana diatur pada Pasal 41 huruf c Aturan Rumah Tangga PBNU, ketua umum akan dipilih secara langsung oleh muktamirin atau peserta muktamar melalui musyawarah maupun pemungutan suara.

Sementara itu untuk pemilihan rais aam, Imam mengatakan pemilihan akan dilakukan dengan cara musyawarah mufakat para alim ulama. Mekanisme ini disepakati para alim ulama pada musyawarah nasional yang berlangsung Juni silam.

Pada muktamar ke-32 PBNU di Makassar tahun 2010 lalu, tiga orang maju ke pemilihan ketua umum. Hasilnya, Said Aqil berhasil mengungguli Hasyim Muzadi dan Gus Solah. Sebelum pembukaan muktamar, Said Aqil sudah menegaskan niatnya untuk kembali memimpin PBNU.

Hal serupa sudah dilakukan Asad Ali yang bertahun-tahun mengabdi di Badan Intelijen Negara. Jabatan terakhirnya di BIN adalah wakil kepala.

Sementara Gus Solah belum secara resmi menyatakan niatnya untuk berkompetisi pada pemilihan tersebut. Putra Ketua Dewan Syuro pertama PBNU Mohammad Hasyim Asy'ari ini masih menanti kepastian dukungan dari pengurus-pengurus cabang. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER