Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya mengaku tengah waspada menghadapi kekeringan dan kebakaran hutan yang diperkirakan akan meningkat karena El Nino yang akan berlangsung sampai November 2015.
Namun, satu hal yang membuatnya khawatir ialah ketersediaan air untuk memadamkan api jika kebakaran hutan terjadi.
"Memang akibat kekeringan yang paling mengkhawatirkan adalah sumber air untuk mematikan api," ujar Siti dalam jumpa pers di Gedung Manggala Wanabakti, Jumat (30/7).
(Lihat Juga: FOKUS Bencana Hadang Nusantara)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, hingga saat ini upaya lapangan yang paling konkret untuk dilakukan untuk mengatasi kebakaran hutan adalah dengan water bombing atau pemadaman di darat.
(Lihat Juga: Kekeringan Tahun Ini Berpotensi Lebih Parah Dibanding 1997)"Jadi air dibawa pakai helikopter lalu dijatuhkan dan apinya mati. Namun, kalau apinya sudah sangat tinggi dan banyak harus pakai traktor air yang memiliki energi kinetik," kata Siti.
Sementara itu, terkait ketersediaan air yang kemungkinan juga akan berkurang akibat kekeringan, Siti mengaku telah berkoordinasi dengan Menko Kemaritiman jika ada kemungkinan menggunakan air laut untuk memadamkan api.
"Di beberapa sungai kalau sampai sekarang masih ada yang bagus dan besar seperti di Jambi dan Kalimantan Barat. Kalau perlu pakai air laut," ujarnya.
Untuk mengatasi kebakaran hutan sendiri Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memiliki dana sekitar Rp 107 miliar untuk seluruh Indonesia dalam APBN 2015.
"Kalau dana buat saya tidak terlalu masalah ketika siaga bencana dananya dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) yang siap pakai," katanya.
Pembuatan kanalSelain menggunakan teknik water bombing dan traktor air untuk mengatasi kebakaran hutan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan bersama BNPB akan melakukan pembuatan sekat kanal untuk pencegahan meluasnya kebakaran.
(Baca Juga: BNPB Bongkar Motif dan Modus Kebakaran Hutan dan Lahan)Dana sebesar Rp 15 miliar pun sudah disiapkan BNPB untuk membangun sekitar 600 sekat kanal. Namun, hingga saat ini pembangunan sekat kanal masih terkendala di daerah.
"Pemerintah daerah menunggu pedoman yang spesifik," ujarnya.
Sebelumnya untuk pencegahan kebakaran hutan pemerintah berencana akan membangun 1.000 kanal di sejumlah daerah di Riau. Salah satu sekat kanal yang berhasil dibuat berada di Meranti.
(utd)