Penyalahguna KJP Mengaku Kapok Selewengkan Dana

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Kamis, 06 Agu 2015 10:26 WIB
Di hadapan Dinas Pendidikan DKI Jakarta, penyeleweng dana Kartu Jakarta Pintar itu mengaku kapok atas 'kenakalan' yang mereka lakukan.
Wali murid antre mengambil Kartu Jakarta Pintar di Kecamatan Duren Sawit, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015. Pembagian Kartu Jakarta Pintar mulai dibagikan kepada pelajar yang diwakilkan oleh wali murid. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pelaku penyalahgunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) mengaku menyesal dengan perbuatannya. Hal ini disampaikan mereka kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta saat dipanggil untuk dimintai keterangan.

Unit Pelaksana Teknis Pusat Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan Operasional (P6O) yang khusus menangani KJP, Nahdiana, mengatakan banyak dari mereka mengaku bersalah atas penggunaan KJP yang dinilai menyalahi aturan.

"Umumnya mereka mengaku salah. Dari beberapa ada penyesalan juga. Mereka bilang 'kita kapok, kita kapok'. Jadi teredukasi juga," ujar Nahdiana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui sebelumnya, Bank DKI menemukan 20 transaksi yang dinilai tidak sesuai dengan aturan penggunaan ATM Bank DKI bertanda KJP. Dari temuan terdeteksi ada transaksi yang dilakukan di tempat karaoke, SPBU, sampai toko emas.

"Iya memang ada yang untuk membeli emas. Lalu dijual lagi tapi dia kena potongan Rp 20 ribu. Tapi katanya uangnya untuk beli seragam," ujar Nahdiana.

Untuk modus lainnya, Nahdiana masih belum berani mengungkapkan karena masih harus melakukan verifikasi ulang dan pemeriksaan lebih lanjut. Meskipun sudah mendapatkan pengakuan langsung.

Terkait kelayakan penerima KJP, Nahdiana mengatakan semua yang sudah ia temui memang layak menerima bantuan. Mereka pun disebut nakal karena menyelewengkan dana KJP.

"Mereka memang layak menerima KJP, tapi mereka nakal. Kalau kami ceroboh dalam arti pembuktian, nanti jadi masalah. Makanya butuh waktu lama," ujarnya.

Dengan adanya kejadian ini, Dinas Pendidikan memastikan bakal lebih menyosialisasikan KJP kepada pihak orang tua dan anak. Supaya tidak ada lagi kasus serupa.

"Kami juga berkoordinasi dengan Bank DKI untuk evaluasi ini. Kami akan mengedukasi lagi sampai tingkat peserta. Akan bekerja sama lagi dengan Bank DKI supaya pengguna dilatih menggunakan kartu," kata dia.

Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengaku sudah mendapatkan keterangan dari 16 orang yang menyalahgunakan Kartu Jakarta Pintar (KJP).

Motif mereka melakukan pelanggaran pun telah diketahui.

Nahdiana mengatakan butuh waktu lama untuk mengurus persoalan ini. Sebab, belum semua pelaku yang menyalahgunakan KJP datang untuk memberi konfirmasi. (meg)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER