PDIP: Jokowi Sudah Evaluasi Menteri, Tinggal Umumkan Saja

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Minggu, 09 Agu 2015 14:01 WIB
Politisi PDIP Andreas Pareira mengatakan Jokowi sudah mendengar masukan beberapa pihak terkait evaluasi menteri.
Presiden Jokowi didampingi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri undangan Bukber di Kediaman Dinas Wakil Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Jakarta, Senin (22/6). (CNN Indonesia/ Noor Aspasia Hasibuan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Andreas Pareira mengatakan semakin cepat rombak kabinet dilakukan maka semakin baik. Hal itu karena menteri-menteri baru akan punya waktu cukup untuk beradaptasi.

"Lebih cepat lebih baik. Dengan demikian, akan memberikan ruang yang pasti dan lebih banyak waktu kepada siapa yang menggantikan agar ada waktu beradaptasi," kata Andreas di Menteng, Jakarta, kemarin. (Baca Juga: FOKUS Siapa Terdepak dari Kabinet Jokowi?)

Lebih jauh, menurut Andreas, waktu yang tepat untuk melakukan rombak kabinet adalah sebelum pidato kenegaraan. Hal itu agar para menteri bisa melakukan persiapan terkait anggaran. (Lihat Juga: Menteri Koordinator Harus Bisa Dekat dengan Presiden)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengenai isu rombak kabinet, kata Andreas, bukan sesuatu yang tiba-tiba. Presiden Joko Widodo, katanya, sudah mengungkapkan hal ini di awal masa pemerintahannya. (Lihat Juga: Soal Jatah Menteri Jokowi, Demokrat Tahu Diri)

"Perubahan kabinet itu sebenarnya sudah disampaikan Jokowi pada awal pemerintahan. Dia akan lakukan evaluasi khususnya pada para pembantunya, kurang lebih sebelum setahun," kata Andreas.

Saat ini, kata Andreas, evaluasi sudah dilakukan oleh Presiden Joko Widodo. Masukan dari beberapa pihak pun sudah didengarkan. Saat ini, masyarakat tinggal menunggu saja apa keputusan Presiden dan siapa yang akan terkena reshuffle. "Ini soal waktu saja," ujar Andreas.

PDIP sebagai partai pengusung sang Presiden memang terlihat mendesak adanya reshuffle. Andreas mengatakan hal ini terjadi karena PDIP merasa punya tanggung jawab moral untuk memberikan masukan yang pas kepada pemerintah.

"Masalahnya kalau hasilnya baik, pasti orang tahunya pemerintah yang sukses, tapi kalau buruk orang pasti tahunya PDI Perjuangan. Ke depan tahun 2019, ini menjadi beban moral dan politik buat kami," kata Andreas.

Sebelumnya, PDIP telah menyerahkan kriteria calon menteri yang layak versi mereka kepada Jokowi. (Baca Juga: PDIP Serahkan Kriteria Menteri yang Diinginkan ke Jokowi)

“Ini proses dialog. Kalau tiba saatnya (reshuffle kabinet), kami yakin Pak Jokowi akan membangun komunikasi politik,” kata Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto di Kantor Dewan Pimpinan Pusat PDIP, Jakarta, Jumat (31/7).

Menurut Hasto, menteri-menteri baru yang nantinya akan masuk Kabinet Kerja harus memiliki kualifikasi kepemimpinan mumpuni, manajemen pemerintahan yang baik, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah rakyat.

Orang yang memiliki kriteria-kriteria tersebut dianggap mampu mengatasi berbagai tantangan yang saat ini dihadapi pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER