PAN: Meski Risma Kuat, Partai Lain Tetap Bisa Ikut Tarung

Tri Wahyuni | CNN Indonesia
Minggu, 09 Agu 2015 11:42 WIB
Ketua DPP PAN Teguh Juwarno menegaskan keberhasilan kandidat tidak hanya dilihat dari dukungan melainkan juga program yang dijalankan.
Warga membubuhkan tanda tangan dukungan di sebuah spanduk ketika Barisan Relawan Tri Rismaharini menggelar aksi dukungannya di Surabaya, Jawa TImur, Minggu (5/4). (AntaraFoto/ Zabur Karuru)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Teguh Juwarno mengatakan pihaknya terkejut dengan hilangnya pasangan calon Dhimam Abror dan Haris Purwoko saat proses pendaftaran pilkada 2015. Padahal sebelumnya, mereka sudah mendatangi Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menyerahkan sejumlah persyaratan pada Senin (3/8) lalu.

"Kami semua terkejut dengan ketidakmunculan Pak Haris, salah satu kandidat kami yang akan maju," kata Teguh saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, kemarin.

Haris telah memberikan pernyataan kepada sejumlah media massa lokal di Surabaya bahwa ia mundur dari proses pencalonan. (Lihat Juga: FOKUS Politik Acak Pilkada Serentak)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini menyebabkan Tri Rismaharini dan Whisnu Sakti Buana akhirnya menjadi calon tunggal dan Surabaya pun terancam keluar dari daftar penyelenggara pilkada serentak 2015. (Lihat Juga: Puan Enggan Komentari Risma yang Maju sebagai Calon Tunggal)

Teguh tidak tahu persis apa yang terjadi dengan Haris yang merupakan kadernya itu. Yang pasti ia mengatakan sudah memberikan rekomendasi kepada Haris terkait pencalonannya pada pilkada 2015. (Baca Juga: Munculnya Calon Tunggal Menandakan Pilkada Tak Menarik)

"Kami berharap semoga dalam hitungan tiga hari selesai, persoalan pilkada Surabaya bisa berjalan," ujar Teguh.

Di sisi lain, PAN memang menilai Risma sebagai calon yang sangat kuat di Surabaya. Banyak pihak yang menganggap berat untuk melawan Risma di pilkada. Sebabnya, Risma pun maju menjadi calon tunggal.

"Kami tidak bisa memungkiri bahwa Ibu Risma mendapatkan dukungan yang sangat kuat. Banyak pihak yang menganggap melawan dia berat. Bu Risma juga masih bekerja dengan baik dari Surabaya," kata Teguh.

Namun, Teguh mengingatkan, dalam konteks demokrasi dukungan tidak hanya dari kepercayaan publik tapi juga tergantung program yang dijalankan. "Partai lain bisa maju mendaftar dalam tiga hari ini," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo juga pernah mengatakan banyak bakal calon kepala daerah yang takut bersaing dengan petahana. Ketakutan itu menjadi sebab minimnya nama yang tercatat saat pendaftaran pilkada.

"Saya sempat tanya, ada bakal calon yang bilang 'kalau maju percuma, saya lawan incumbent surveinya 80 persen pasti menang. Ya ngapain maju," kata Tjahjo. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER