Rizal masih belum mau berbicara hal teknis apa yang akan dilakukannya. Termasuk apakah dia akan melakukan perubahan terkait dwelling time. "Saya kira soal-soal teknis itu nanti kita selesaikan,” katanya.
Sebagaimana diketahui, Jokowi sebelum reshuffle marah-marah karena dwelling time (waktu bongkar muat) di Pelabuhan Tanjung Priok masih lama. Kemarahan itu dilontarkan Jokowi saat melakukan sidak ke Tanjung Priok.
Jokowi lalu mengancam akan memecat pejabat-pejabat terkait, termasuk mengganti menteri yang terkait dengan masalah ini. Kasus dwelling time ini ditangani Polda Metro Jaya dan beberapa pejabat Kementerian Perdagangan telah ditetapkan sebagai tersangka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya perubahan apa yang diinginkan Jokowi terkait kemaritiman, Rizal hanya mengatakan bahwa dirinya dipilih Jokowi karena dinilai memiliki visi yang jelas dan berani. “ Ya saya minta Mas Rizal lakukan apa yang Mas Rizal anggap penting untuk perubahan ke arah yang lebih baik,” ujar Rizal menirukan Jokowi.
Rizal lalu menjelaskan tantangan maritim Indonesia ke depan dimulai dengan kekurang tepatan istilah Menko Kemaritiman. "Sebetulnya istilah yang lebih cocok bukan maritim tetapi Menko Maritim dan Sumber Daya,” ujarnya.
Rizal menyebut demikian karena Menko Kemaritiman di bawahnya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Pariwisata, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan Kementerian Perhubungan. Rizal menyebut sumber daya alam dan sumber daya manusia adalah keunggulan Indonesia. “Sayang manfaatnya selama ini untuk rakyat, kecil. Ini mesti kita ubah, ” tuturnya.
Kedua, Rizal menyebut banyak inefisiensi menyangkut sumber daya alam, termasuk energi. Inefisiensi itu juga terjadi di bidang perhubungan. Rizal melihat banyak hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan efisiensi. Efisiensi di bidang-bidang ini disebut Rizal penting dilakukan agar rakyat senang dan Indonesia akan lebih kompetitif. "Ini hal yang akan kita lakukan supaya ada perubahan dan lebih baik,” katanya.
Selain itu, Rizal juga menegaskan bahwa cara pikir kita soal Indonesia juga perlu diubah. Indonesia, sebutnya, bukan hanya negara maritim, tetapi negara yang strategis. Ini tentu memerlukan juga perbaikan. Rizal menyebutkan perbaikan itu soal infrastruktur. Dia juga menyebut perlunya investasi, terutama investasi untuk luar Jawa.
Indonesia sebagai negara maritim yang strategis, ungkap Rizal, harus pula memberikan manfaat bagi rakyat, terutama dari segi perdagangan. Atas dasar itu, Rizal sudah memberikan pujian terhadap koleganya, menteri perdagangan yang baru, Thomas Lembong. "Saya senang mendag-nya Thomas Lembong. Itu orang yang mengerti banyak masalah soal perdagangan,” katanya.
BACA FOKUS:
Bongkar Pasang Menteri Jokowi
(hel)