Jakarta, CNN Indonesia -- Keputusan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama untuk mencopot Syamsuddin Noor dari jabatannya sebagai Wali Kota Jakarta Selatan ternyata menuai banyak kontroversi. Pencopotan yang tak terduga ini membuat banyak pihak bertanya-tanya.
Salah satu protes yang diterima Ahok, sapaan akrab Basuki, diterima dari salah satu orang yang mengirimkan pesan singkat kepadanya. Bahkan Ahok mengatakan pesan itu bernada rasialisme.
"Ada yang kirim kata-kata rasis, 'Anda sudah mencopot Wali Kota kami, padahal kami sudah bekerja keras seperti kuli di Toko China'," kata Ahok dalam sambutannya saat pelantikan Wali Kota Jakarta Selatan di Balai Kota, Jakarta Selatan, Kamis (13/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku tidak peduli dengan isi pesan tersebut. Dia tetap kukuh dengan keputusannya mencopot Syamsuddin Noor.
"Saya tidak peduli anda siapa, kalau anda mencuri, tidak bekerja, saya pecat. Ini harus jelas. Jangan coba ancam dan tantang saya. Jakarta Selatan ini sudah keterlaluan," ujar Ahok.
Hari ini, Ahok resmi melantik Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi sebagai pengganti Syamsudin Noor yang dicopot dari jabatannya beberapa waktu lalu. Sebelumnya, Tri Kurniadi merupakan Wakil Wali Kota Jakarta Selatan.
Setelah pelantikan, Ahok membeberkan masalah-masalah yang harus diselesaikan Tri selama menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Selatan. Mulai dari masalah lurah dan camat yang dianggap tidak bekerja dengan baik, membereskan pedagang kaki lima (PKL), sampai menyelesaikan pembebasan lahan untuk pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) secepatnya.
"Saya tinggal laksanakan perintah Gubernur. Tidak lagi ada toleransi, apalagi aparat saya yang main-main dengan PKL," ujar Tri.
Dia juga menyatakan akan berupaya keras menyelesaikan semua masalah yang menumpuk di hadapannya sesegera mungkin.
"Apa yang disampaikan Gubernur, taruhannya adalah saya. Kalau saya tidak bisa (menyelesaikannya), saya yang diberhentikan," kata Tri.
(meg)