Penggemukan Sapi Cileungsi Diduga Monopoli Distribusi

Eky Wahyudi | CNN Indonesia
Kamis, 13 Agu 2015 21:18 WIB
Polda Metro Jaya mengendus kecurigaan. Distribusi yang mestinya mencapai 900 hingga 1000 ekor sapi, pada bulan ini hanya 167 sapi saja.
Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan penggeledahan di PT Widodo Makmur Perkasa di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Kamis (12/8). (CNN Indonesia/ Eky Wahyudi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tempat penggemukan sapi (feedloter) atas nama PT Widodo Makmur Perkasa yang digeledah Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Metro Jaya di Cileungsi, Kabupaten Bogor terindikasi memonopoli distribusi daging sapi. Kecurigaan diakibatkan menurunnya distribusi sapi bulan ini dari bulan sebelumnya.

Direktur Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Mujiono mengatakan jumlah sapi yang ditemukan mencapai 2500 ekor sapi dan 1729 ekor lainnya sedang dalam pengiriman. Namun, pendistribusian bulan ini baru mencapai ratusan padahal dalam tiga bulan terakhir perusahaan tersebut menjual 900 hingga 1000 ekor sapi. (Lihat Juga: Polisi Sebut Ada Upaya Timbun Produksi Daging Sapi)

"Ini sedang kami periksa mengapa bulan Juni terjual 900 sapi, bulan Juli 1000 lebih sedangkan Agustus baru 167 sapi," kata Mujiono di Cileungsi, Kabupaten Bogor pada Kamis (12/8). (Lihat Juga: Pelaku Penimbunan Daging Sapi Bisa Terancam Lima Tahun Bui)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kecurigaan juga terjadi karena ada kenaikan harga daging sapi. Menurut Mujiono biasanya harga jual tertinggi daging ditingkat distributor Rp39 ribu per kilo tapi di perusahaan tersebut dijual Rp 43 ribu per kilo di bulan ini. (Baca Juga: Kapolda Metro Perintahkan Kapolres Amankan Operasi Pasar Ahok)

"Penjualan bulan Mei, Juni dan Juli normal. Biasanya Rp 38 ribu, tertinggi Rp 39ribu per kilo, tapi per 1 Agustus kami temukan harga jual Rp 43 ribu. Kami sedang selidiki dan dalami apakah ada kartel sapi atau tindak pidana yang dilakukan," ujarnya.

Dalam penggeledahan yang dilakukan bersama Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Polisi mengamankan beberapa dokumen untuk dipelajari. Pihak kepolisian belum menetapkan tersangka dalam penggeledahan kali ini.

Sementara itu, Kepala Sub Direktorat Industri dan Perdagangan Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Agung Marlianto mengatakan ada 24 perusahaan importir sapi di seluruh Indonesia yang terindikasi melakukan kartelisasi. Sebanyak 14 diantaranya berada di Jabodetabek, salah satunya PT Widodo Makmur Perkasa yang baru saja digeledah.

Perusahaan yang melakukan kartelisasi biasanya memiliki kekerabatan dengan perusahaan lain. Modus kartel yang dilakukan biasanya menahan distribusi sapi secara bersama-sama sehingga daging sapi langka di pasar dan harga naik. Upaya ini dilakukan agar pemerintah menambah jumlah kuota impor.

"Perusahaan feedloter (tempat penggemukan sapi) semuanya impor, biasanya mereka melakukan penggemukan selama empat bulan, setelah itu mereka wajib mendistribusikan. Jika jumlah distribusi menurun drastis, diduga ada tujuan mendapatkan keuntungan ekonomi dan menekan pemerintah untuk menambah kuota impor perusahaan mereka," kata Agung.

Agung mengatakan penggeledahan yang dilakukan menunjukan masih tersedianya daging sapi di lapangan. Saat ini pihaknya terus meminta keterangan pada semua pihak yang terlibat. Sejauh ini pihaknya baru meminta keterangan ke akuntan dan manajer perusahaan.

Berdasarkan pantauan CNN Indonesia, terdapat sekitar ribuan sapi di PT Widodo Mangun Perkasa yang berlokasi di Desa Mampir, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di area seluas lima hektar, diketahui mampu menampung 4000 ekor sapi. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER