Jakarta, CNN Indonesia -- Kawasan Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kini dalam kondisi steril. Gelaran sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) 2015 telah memaksa aparat pengamanan bersiaga menjaga keamanan demi kelancaran perhelatan.
Dalam hal ini, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) menjadi satuan yang paling diandalkan untuk menjaga keselamatan presiden. Jangankan orang luar, wartawan yang hendak masuk ke areal steril pun diperiksa kelengkapan identitasnya secara ketat. Semua itu dilakukan untuk memastikan keselamatan presiden.
Dari sekian banyak tim yang diterjunkan Paspampres, satuan yang menjadi jalan terakhir untuk menyelamatkan presiden adalah Tim Escape. Mereka merupakan ujung tombak tim yang harus senantiasa bersiaga ketika kondisi dalam keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan Tim Escape Letda Kavaleri Budi Santoso mengatakan, evakuasi yang dilakukan untuk menyelamatkan presiden dalam keadaan genting bisa dilakukan melalui jalur darat dan udara. Dua heli puma dan empat unit Anos kini disiagakan di belakang Gedung Kura-Kura yang menjadi tempat jalannya persidangan.
"Semisal ada bom, ledakan, atau ancaman lainnya yang dianggap mengganggu keselamatan objek (presiden), maka di situ peran kami untuk melakukan evakuasi," ujar Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (14/8).
Tim Escape pimpinan Budi merupakan salah satu unit dari tim yang diterjunkan Paspampres. Mereka berseragam serba hitam, dilengkapi rompi anti peluru, helm, dan senapan. Jumlah personel yang diterjunkan 20 orang.
"Tapi total Paspampres di sini ada sekitar 400 orang," ujar dia.
Menurut Budi, jalur escape untuk menyelamatkan presiden dari kondisi darurat telah dipetakan sebelumnya. Mekanisme penyelamatan pun dilakukan lewat koordinasi dengan tim pengamanan yang melakukan "pengawalan melekat dengan objek.
Sekiranya kondisi genting terjadi, tim pengawal akan membawa presiden menuju jalur escape disertai pengamanan dari tim yang memastikan keamanan rute escape. Proses pengevakuasian juga turut dipantau oleh tim sniper yang bersiaga di atas gedung-gedung sekitar kompleks parlemen.
Setelah presiden keluar dari rute escape, pengevakuasian lantas dilanjutkan menuju armada evakuasi yang telah bersiaga. Bisa melalui jalur darat, bisa juga lewat udara.
(rdk)