Jakarta, CNN Indonesia -- Sekretaris Kabinet Pramono Anung menilai pidato kenegaraan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada agenda sidang bersama Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah menunjukan pesan kuat adanya komitmen mengenai perubahan paradigma pembangunan di pemerintahan.
Pram, sapaan akrab Pramono, mengatakan perubahan paradigma pembangunan dilakukan dengan lebih mengutamakan sifat produktif dibandingkan konsumtif.
"Terutama yang berkaitan dalam poros maritim, tol laut. Maka konsentrasi satu sampai dua tahun ke depan adalah membangun infrastruktur, menyelesaikan jalan-jalan tol, pelabuhan dan sebagainya," kata Pram, akhir pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, dia juga mengatakan dalam sembilan hingga sepuluh bulan pertama, perubahan paradigma itu tidak dapat secara mudah dilakukan dan memerlukan waktu. Hal ini dikarenakan anggaran masih disusun pemerintahan sebelumnya.
Pram juga menuturkan, penyerapan anggaran pada kuartal ketiga diutamakan pada sektor infrastruktur terutama di daerah-daerah, dan tidak lagi hanya dihabiskan pada anggaran yang bersifat rutin di masing-masing kementerian.
Saat ini, pemerintah terus menggenjot pembangunan infrastruktur seperti jalan tol. Terbaru, jalan tol terpanjang di Indonesia dengan jalur Cikopo-Palimanan sepanjang 116,75 kilometer telah resmi beroperasi pada masa lebaran kemarin.
Ia juga mengharapkan pilkada serentak yang akan dilaksanakan pada bulan Desember dapat menjadi pendorong roda perkonomian di tingkat bawah.
Dalam pidato kenegaraannya siang tadi, di hadapan DPR dan DPD, Presiden Jokowi membahas permasalahan bangsa. Selain soal pembangunan dan pemerintahan, disampaikan pula masalah pendidikan, hukum, HAM, persatuan hingga masalah di tingkat regional.
Selain itu, Presiden juga menyampaikan perhatiannya kepada Papua. Dia pun sempat mengungkapkan harapannya agar tidak lagi ada peristiwa seperti insiden di Tolikara, di kemudian hari.
(meg)