Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono tidak hadir dalam upacara kemerdekaan Hari Ulang Tahun Indonesia ke-70 di Istana Merdeka, Senin (17/8) di Jakarta.
Namun, SBY mengutus Ruhut Poltak Sitompul yang merupakan salah satu Ketua DPP Partai Demokrat untuk menghadiri upacara sakral rutin tahunan itu. Sebagai Koordinator Juri Bicara, Ruhut mengatakan SBY tidak bisa hadir karena harus menuju Yogyakarta untuk merayakan hari proklamasi.
"Sudah dijadwalkan rekan-rekan yang ada di Yogyakarta, sekarang beliau di Pacitan merayakan hari Proklamasi," kata Ruhut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski tidak hadir, Ruhut menegaskan hal itu tidak membawa sedikitpun muatan politis, bahkan SBY menitipkan pesar bahwa apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat ini, SBY dengan gerbong Partai Demokrat akan mendukung penuh.
"Kami dukung, termasuk soal perombakan menteri. Semua untuk kebaikan bangsa kami dan Pak SBY dukung."
Ruhut menjamin, agar publik tidak perlu khawatir dengan asumsi munculnya pola komunikasi yang buruk antara SBY-Jokowi. Ia bisa memastikan jika komunikasi keduanya berjalan normal dan baik-baik saja.
Tak hanya itu, hadirnya Luhut Binsar Pandjaitan yang kini menjadi Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM dianggap piawai mengawal termasuk menjadi mediator antara Jokowi dengan pihak di luar pemerintahan termasuk parta-partai politik.
"Adanya Luhut Binsar, beliau selalu sebagai mediator, jadi tidak masalah, semua berjalan dengan baik. Kami Partai Demokrat mendukung pemerintahan Pak Jokowi," tegas Ruhut.
Partai Demokrat yang tidak juga masuk di partai koalisi penguasa, bisa dipastikan bukan serta merta hanya akan menjegal kebijakan pemerintah. Dengan konsep partai penyeimbang, Ruhut menegaskan, partai berlambang mercy itu akan secara proporsional mendukung dan mengkritisi.
"Kritisi dengan solusi. Bapak (SBY) berpesan kawal terus Pak Jokowi sampai selesai 2019. Jadi tidak ada masalah."
(pit)