Jakarta, CNN Indonesia -- Tim Komunikasi Presiden Jokowi, Teten Masduki, mengatakan bahwa presiden telah mengingatkan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli. Hal itu terkait dengan langkah Rizal yang ingin membatalkan rencana pembelian pesawat Airbus 350 oleh Garuda Indonesia.
"Presiden juga waktu itu sudah menelepon Pak Rizal Ramli, waktu itu permasalahan soal pengadaan pesawat," kata Teten saat ditemui di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/8).
Teten mengatakan, kala itu Jokowi meminta para menteri kabinet kerja untuk menyampaikan segala kritikan dan koreksi terhadap kebijakan pemerintah secara internal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Bukan diumbar di media karena nanti masyarakat akan bingung. Presiden menghendaki kritik menteri yang satu ke yang lain bagus dalam hal koreksi, tapi tak elok jika disampaikan lewat media," kata Teten.
Menurut Teten, kegaduhan antarpersonil dalam kabinet ini berpotensi mengganggu usaha intensif pemerintah dalam menggaet para investor ke tanah air.
Sebelumnya, Rizal Ramli yang belum genap seminggu dilantik ini mengaku telah menggagas pembatalan rencana pembelian pesawat Airbus 350 oleh Garuda Indonesia.
"Minggu lalu saya ketemu Presiden Jokowi. Saya bilang, mas Saya minta tolong layanan tolong diperhatikan. Saya tidak ingin Garuda bangkrut lagi. Karena sebulan yang lalu beli pesawat dengan pinjaman 44,5 miliar dollar AS dari China Aviation Bank untuk beli pesawat airbus 350, 30 unit. Itu hanya cocok Jakarta-Amerika dan Jakarta-Eropa," ujar Rizal Ramli di Kantor Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta, Kamis (13/8).
Menurutnya, rute internasional yang akan diterbangi oleh Garuda Indonesia tak menguntungkan.
Alasannya, maskapai di kawasan ASEAN yang memiliki rute internasional ke Amerika Serikat dan Eropa yaitu Singapore Airlines memiliki kinerja keuangan yang kurang baik.
Demikian pula dengan Garuda Indonesia. Rute internasional Garuda ke Eropa hanya memiliki tingkat keterisian penumpang sebesar 30 persen.
Karenanya, di mata Rizal, dibandingkan mengembangkan bisnis penerbangan ke internasional, Garuda berpotensi memiliki keuntungan dengan membeli pesawat Airbus 320 dan memilih fokus menguasai bisnis penerbangan domestik dan regional Asia.
(gir/gir)