Trigana Tegaskan Bertanggung Jawab soal Ganti Rugi

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 12:18 WIB
Trigana Air menyatakan tengah mengurus asuransi dan santunan bagi korban dan kru pesawat.
Direktur Operasi Trigana Air Beny Sumariyanto memberikan informasi terkait pesawat jatuh di Papua, Ahad (16/8). (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Trigana Air Service sudah melakukan proses pendataan dan pengurusan ganti rugi bagi para kru dan penumpang pesawat Trigana jenis ATR 42-300 yang hilang kontak sejak Minggu (16/8) di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.

Direktur Operasi Trigana Air, Beni Sumaryanto menuturkan, butuh waktu satu minggu lebih untuk mengurus santunan bagi para korban. "Sedang kami proses asuransi dan santunan bagi korban. Ada dua, yang pertama dari Jasa Raharja dan dari asuransi pesawatnya," ujar Benny kepada CNN Indonesia, Selasa (18/8).

Beni menyatakan, Trigana mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Undang-Undang (UU) terkait dengan besaran kompensasi yang nantinya diberikan kepada setiap korban.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami ikut UU. Intinya kami bertanggung jawab," ujarnya.

Sesuai dengan Pasal 141 Ayat 1 UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan disebutkan, pengangkut bertanggung jawab atas kerugian penumpang yang meninggal dunia, cacat, atau luka-luka yang diakibatkan kejadian angkutan udara di dalam pesawat dan/atau naik turun pesawat udara.

Sementara itu, Peraturan Pelaksanaan Menteri Perhubungan Nomor 77 Tahun 2011 Tentang Tanggung Jawab Pengangkut Angkutan Udara yang menyatakan bahwa, ganti rugi yang berhak diterima oleh keluarga korban sebesar Rp 1,25 milyar rupiah per penumpang yang meninggal dunia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menginformasikan seluruh jenazah penumpang dan kru pesawat Trigana Air jenis ATR 42-300 sudah ditemukan, Selasa (18/8). Pesawat itu hilang kontak sejak Minggu (16/8) di Distrik Okbape, Pegunungan Bintang, Papua.

“Pukul 12.30 WIT korban Trigana sudah secara lengkap ditemukan, berjumlah 54,” kata Kepala Pusat Komunikasi Publik kementerian Perhubungan JA Barata dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia.

Seluruh jasad akan dibawa ke Jayapura untuk diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara. Saat ini Tim SAR Gabungan tengah mencari cara terbaik untuk mengangkut jenazah-jenazah itu, apakah lewat jalur darat atau udara.

BACA JUGA: Evakuasi Korban Trigana Air (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER