FITRA Minta Sayembara 300 Juta Desain Kompleks DPR Dibatalkan

Suriyanto | CNN Indonesia
Selasa, 18 Agu 2015 18:25 WIB
Koordinator Advokasi FITRA Apung Widadi mengatakan, sayembara merupakan indikasi adanya kepentingan tertentu yang memaksa proyek terus berjalan.
Gedung Kura-kura Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (19/9). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) mendesak Dewan Perwakilan Rakyat membatalkan sayembara desain komplekss parlemen. Sayembara dengan hadiah utama Rp 300 juta itu dinilai tidak berdasarkan rancangan program dan anggaran DPR.

Menurut Koordinator Advokasi FITRA Apung Widadi, sayembara ini bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia. Sayembara digelar termasuk dengan iming-iming hadiah meski kegiatan dan anggaran sama sekali belum dibahas di DPR.

"Ini semakin menegaskan adanya indikasi kuat ada kepentingan tertentu yang memaksa proyek ini harus berjalan," kata Apung dalam keterangan tertulis yang diterima CNN Indonesia, Selasa (18/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apung juga melihat ada yang janggal dalam sayembara ini. Kejanggalan terletak pada dasar hukum yang dipakai dalam sayembara tersebut. Dasar hukum yang dipakai menurut Apung adalah Undang-undang Cagar Budaya bukannya Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 tahun 2007 tentang Prosedur Pembangunan Gedung Negara.

Produk Sayembara ini menuru Apung juga menjadi dasar penetapan status komplekss Parlemen yang telah berusia 50 tahun (1965-2015) sebagai Cagar Budaya. Penetapan ini mengacu pada Undang–undang Cagar Budaya Nomor 11 Tahun 2010 dan sebagai landasan hukum untuk menyusun regulasi tata ruang kawasan ini.

Selain meminta sayembara dibatalkan, Apung juga menilai pembangunan kompleks gedung baru DPR belum jadi prioritas karena masih bisa digunakan untuk bekerja.

Alasan lain yang jadi dasar penolakan adalah prosesnya yang tak transparan. "Belum diputuskan di BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) dan Banggar (Badan Anggaran) DPR. Penganggaran, angka, detail belum selesai dibahas di internal DPR," ujar Apung.

Ia juga yakin anggota DPR belum sepenuhnya setuju dengan rencana pembangunan gedung ini.

Sebelumnya Wakil Sekretaris Jenderal DPR Ahmad Djuned mengaku menggelar sayembara desain kompleks parlemen. Oleh karena itu ia mengimbau agar masyarakat yang merasa bisa membuat desain untuk mendaftarkan diri. (Baca juga: DPR Sayembarakan Desain kompleks Parlemen Berhadiah 300 Juta)

Sayembara berhadiah Rp 300 juta untuk pemenang pertama. Sementara untuk pemenang kedua dan ketiga masing-masing akan mendapat hadiah Rp 120 juta dan Rp 80 juta.

Selain itu dianggarkan juga untuk kegiatan pekerjaan tahap pra rancangan renovasi dan pengembangan komplekss parlemen senilai Rp 6,17 miliar. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER