Jayapura, CNN Indonesia -- Uang sebesar Rp 6,5 miliar yang dibawa pegawai pos dalam pesawat Trigana Air yang jatuh di Pegunungan Bintang ditemukan. Namun kondisi uang tersebut sudah hangus dan rusak.
Menteri Perhubungan Iganasius Jonan mengatakan, kondisi uang itu sudah tak beraturan. "Sudah diamankan. Kondisinya sayangnya tidak utuh. Sudah hangus tak beraturan," kata Jonan di Jayapura, Selasa (18/8) seperti diberitakan Detik.com.
Meski sudah tak beraturan, serpihan uang itu tetap dibawa oleh tim evakuasi. Uang itu menurut Jonan tetap disertakan dalam laporan penemuan tim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti akan dibawa. Laporannya seperti itu," ujarnya. (Baca juga:
Temukan Korban Trigana, Basarnas Butuh Alat Pendingin)
Uang tersebut merupakan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang digelontorkan Kementerian Sosial.
Baca juga:
Evakuasi Korban Trigana AirMenteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan dana itu sudah diasuransikan. Kementerian Sosial selama ini memang bekerjasama dengan PT Pos Indonesia untuk menyalurkan dana PSKS.
Sebelumnya Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum PT Pos Indonesia Febriyanto mengatakan, ada empat pegawai pos yang ikut penerbangan itu.
Keempatnya adalah MN Aragai, Agustinus Luarmase, Yustinus Hurulean, dan Teguh Warisman (di manifes penumpang bernama Dewa Putu Raka). (Baca juga:
Trigana Tegaskan Bertanggung Jawab soal Ganti Rugi)
"Itu dana yang kami siapkan untuk pembayaran PSKS. Dibawa tunai karena tidak ada bank untuk membantu pembayaran di Oksibil," kata Febriyanto.
Pesawat ATR 42 milik Trigana Air IL 257 jatuh di Pegunungan Bintang saat terbang dari Sentani menuju Oksibil. Pesawat membawa 54 penumpang dan awak pesawat. Jasad seluruh penumpang dan awak pesawat kini sudah ditemukan.
Saat ini tim gabungan fokus pada upaya evakuasi jenazah korban dari lokasi jatuhnya pesawat ke RS Bhayangkara Jayapura.
(sur)