Poso, CNN Indonesia -- Keluarga besar Kepolisian Republik Indonesia kembali berduka. Seorang anggota Polri Inspektur Polisi Satu Bryant T. Tatontos tewas tertembak dalam operasi penyergapan kelompok sipil bersenjata pimpinan Santoso di Pegunungan Langka, Poso Pesisir Utara, Sulawesi Tengah, Rabu (19/8) sore. (Baca:
Kapolri Benarkan Ada Satu Polisi Tertembak di Poso)
Jenazah Komandan Kompi Gegana Satuan Brimob Polda Sulteng yang ditugaskan di daerah bekas konflik Poso itu saat ini, Kamis (20/8), disemayamkan di Kantor Kepolisian Resor Poso, di Jalan Sumatera, Poso Kota.
Selanjutnya, jenazah akan diberangkat sore ini sekitar pukul 18.00 Waktu Indonesia Tengah ke Markas Polda Sulteng di Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu. Nantinya jenazah Bryant disemayamkan di ruang Torabole, Mapolda Sulteng.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah Brigadir Jenderal Idham Azis menyatakan duka mendalamnya atas gugurnya Inspektur Polisi Satu Bryant T. Tatontos, S.IK. Idham menyebutkan perwira pertama Polri itu mendapat kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Ajun Komisaris Polisi Anumerta.
"Ia gugur dalam tugas dan sudah selayaknya mendapat kenaikan pangkat. Dan saya sudah perintahkan seluruh jajaran Kantor Kepolisian di wilayah hukum Polda Sulteng mengibarkan bendera setengah tiang," kata mantan Wakil Komandan Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri itu di Poso.
Sementara itu, untuk mempersempit ruang gerak kelompok sipil bersenjata yang diduga jaringan Mujahiddin Indonesia Timur di bawah pimpinan Santoso, saat ini kepolisian sudah menyekat pintu masuk keluar dan masuk Kota Poso.
Kamis pagi tadi sebanyak 146 personel Brimob dari Markas Korps Brimob Kepala Dua, Depok, Jawa Barat, telah tiba di Bandara Mutiara SIS Aldjufrie. (Baca:
Pasukan Brimob Kelapa Dua Dikerahkan ke Poso)
Mereka selanjutnya diberangkatkan ke Poso untuk membantu operasi penyisiran mencari sisa-sisa kelompok Santoso.
(obs/obs)