Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok akan menjamu Wali Kota Rotterdam, Ahmed Aboutaleb, Senin (24/8) siang. Dalam pertemuan yang akan berlangsung di Balai Kota Jakarta tersebut, Ahok berencana menggali pengalaman Ahmed membangun daratan baru di atas lahan air atau reklamasi.
"Kami ingin tahu sekali tentang pelabuhan Rotterdam yang besar, termasuk reklamasi yang mereka lakukan. Konsep kerja sama swasta mereka itu seperti apa," ujarnya di Jakarta, pagi tadi.
Mantan Bupati Belitung Timur itu menuturkan, kondisi rupiah yang melemah atas dollar Amerika Serikat saat ini cukup menyulitkan pemerintah menjalankan program pembangunan. Pada pertemuan dengan Ahmed nanti, Ahok pun berencana menjajaki skema kerja sama dalam bentuk materi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami butuh duit dari luar. Bukan hanya duit untuk membangun kalau bicara pelabuhan, tapi juga pengalaman. Nah Rotterdam ini punya," tutur Ahok.
Program reklamasi yang hendak dijajaki pemprov bertempat di sekitar Kawasan Berikat Nusantara Marunda dan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Lahan yang hendak mereka reklamasi memiliki luas sekitar 100 hektar.
Ahok berpendapat, lahan reklamasi tersebut dapat menjadi pusat logistik dan pelabuhan laut untuk kawasan Jakarta, Banten, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Lahan tersebut menurutnya dapat menopang konsep tol laut yang digagas pemerintah pusat.
"Kami butuh yang berpengalaman dan yang punya duit. Yang paling cocok adalah Rotterdam," kata Ahok.
Ahmed tercatat sudah dua kali menemui Ahok di Jakarta. Ia memperkirakan, tanggal 19 September mendatang akan membalas kunjungan Ahmed.
Lahan reklamasi Rotterdam yang dimaksud Ahok adalah Maasvlakte 2. Lahan seluas kurang lebih 2000 hektar tersebut merupakan satu dari dua pembangunan terbesar yang pernah dilakukan pemerintah Belanda.
Sebagian lahan reklamasi tersebut kemudian dioperasikan sebagai pelabuhan dagang. Setiap tahunnya, Maasvlakte 2 dapat menampung sekitar 2,35 juta kontainer.
(pit)