Jakarta, CNN Indonesia -- Calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Saut Situmorang mengatakan ini bukan kali pertamanya mendaftarkan diri untuk menjadi pimpinan lembaga antirasuah. Dihadapan sembilan panitia seleksi, Saut mengungkapkan dirinya telah empat kali mendaftarkan diri sebagai pimpinan KPK.
Saut mengatakan, pertama kali ia mendaftarkan diri untuk menjadi pimpinan KPK periode 2007-2010. "Dulu bahkan sampai 10 besar. Tapi Antasari Azhar yang masuk," ujar Saut di Gedung Serba Guna, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8).
Semangat Saut untuk memimpin lembaga antirasuah ini pun tak surut. Staf Ahli Kepala Badan Intelijen Negara ini kembali mencalonkan diri sebagai pimpinan KPK untuk periode selanjutnnya. Namun ia mengatakan pada saat itu hanya sampai tahap seleksi administrasi. (Baca juga:
Jimly Tak Setuju Koruptor Dihukum Mati)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk kali ketiga, Saut pun kembali mencalonkan diri untuk menjadi komisioner KPK periode 2011-2015. Saut mengungkapkan, saat itu bahkan dirinya tak lolos dalam seleksi administrasi.
Tak berhenti disitu, Saut pun kembali mencoba mendaftarkan diri untuk menjadi pimpinan KPK periode 2015-2019. Kali ini, Saut lolos hingga 19 besar.
Oleh karena itu, Pansel pun mempertanyakan motivasi utama Saut yang terus berulang kali mencoba untuk menjadi pimpinan KPK. Menanggapi pertanyaan itu, Saut mengatakan dirinya ingin membuktikan dan bertanggung jawab kepada murid-muridnya di Universitas Indonesia untuk berani mengambil resiko.
"Saya harus bertanggung jawab dengan yang saya ajarkan, surfing out of the chaos," katanya. (Baca juga:
Dicecar Soal Harta Rp 32,2 M dan Moge, Hendardji Klaim Wajar)
Hari ini pansel mewawancarai lima kandidat capim KPK. Sebelumnya Pansel sudah mewawancarai 19 kandidat.
Tes wawancara ini akan menentukan delapan nama yang dinyatakan layak diajukan ke Presiden Joko Widodo. Presiden selanjutnya akan menyerahkan delapan nama tersebut ke DPR untuk uji kepatutan da kelayakan.
(sur)