Jakarta, CNN Indonesia -- Panitia seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi mengklarifikasi beberapa hal kepada kandidat capim KPK, Saut Situmorang yang dilaporkan dan diduga bermasalah dalam pembayaran pajaknya.
Hal pertama yang coba diklarifikasi para Srikandi adalah keberadaan mobil mewah yang dimiliki Saut. Hal tersebut dipertanyakan Anggota Pansel Diani Sadiawati. Pansel menerima laporan terkait kepemilikan Saut akan mobil jeep merek Rubicon dengan nomor polisi B 54 UTS.
Hal tersebut pun ditanggapi santai oleh Saut. "Saya tidak tahu apakah Rubicon itu mewah? Istri saya yang beli," ujar Saut di Gedung Serba Guna, Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Rabu (26/8). (Baca juga:
Capim KPK Nina Nurlina Beli BMW Rp 1,7 miliar Tanpa Cicilan)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketua Pansel Destry Damayanti pun kembali mempertanyakan masalah pembayaran pajak akan mobil Rubiconnya tersebut. Saut mengatakan dirinya telah membayar pajak atas mobilnya pada 24 Desember 2014 lalu. Ia mengatakan pajak selanjutnya akan dibayarkan pada 24 Desember 2015 mendatang.
Saut bahkan menunjukkan bukti berupa Surat Tanda Nomor Kendaraannya (STNK) kepada Destry.
Tak berhenti disitu, Pansel pun mengklarifikasi dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang dilakukan Saut melalui perusahaan yang dimilikinya, PT Indonesia Cipta Investama. Anggota Pansel KPK Yenti Garnasih mengatakan pansel menerima laporan akan adanya dugaan TPPU tersebut.
"Bapak intelijen, kami juga punya intelijen. Sekalian jawab pengetahuan akan TPPU," ucap Yenti.
Saut mengatakan hal tersebut tidak benar. Staf ahli kepala Badan Intelijen Negara ini mengatakan perusahaan tersebut hanya digunakan untuk mengakses informasi
society inteligent. Oleh sebab itu, Saut mengatakan tidak ada laporan keuangan karena memang tidak ada kegiatan yang dilakukan.
"Saya siap mati hari ini kalau perusahaan itu digunakan (untuk yang lain)," ucapnya. (Baca juga:
Celetuk Tanya Pansel Capim KPK, Dari Harta Hingga Wanita)
Mendengar hal tersebut, Destry pun melontarkan guyonan dengan mengatakan Saut sepertinya memiliki banyak musuh karena banyaknya laporan yang diberikan kepada Pansel. Guyonan tersebut pun ditanggapi dengan santai oleh Saut.
"Calon ketua KPK harus begitu. Banyak yang tak suka," kata Saut menyambut guyonan itu.
(sur/sur)