Jokowi Terima Tujuh Dubes Baru Negara Sahabat

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 27 Agu 2015 06:40 WIB
Tujuh duta besar tersebut berasal dari Aljazair, Meksiko, Brunei Darussalam, Pakistan, Kuba, Bosnia, dan Kamboja
Presiden Joko Widodo (Jokowi) di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (5/8). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima Surat-surat Kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Designate Resident untuk Republik Indonesia dari tujuh negara sahabat.

Para duta besar tersebut diterima di Credentias Room, Istana Merdeka, Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (26/8). Dalam acara itu, Presiden didampingi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Ketujuh duta besar tersebut antara lain Aziria Abdelkader dari Aljazair, Frederico Salal Lotfe dari Meksiko, Dato Sri Pahlawan Haji Yussof bin Haji Abdul Rahman dari Brunei Darussalam, Mohammad Aqil Nadeem dari Pakistan, Nirsia Castro Guevara dari Kuba, Muhamed Cengic dari Bosnia, dan Norng Sakal dari Kamboja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah acara penerimaan surat-surat dari masing-masing duta besar, Presiden langsung mengajak keenamnya memasuki ruang pertemuan dan menjamunya sekitar satu jam.

Ditemui setelah acara, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengungkapkan, dengan diterimanya ketujuh duta besar baru tersebut maka mereka otomatis telah resmi berperan sebagai perwakilan formal negaranya masing-masing.

Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menyampaikan, Duta Besar Meksiko untuk Indonesia Frederico Salal Lotfe sempat mengutarakan keinginannya untuk mengundang Presiden Jokowi berkunjung ke negaranya.

"Tadi diceritakan banyak hal bagaimana meningkatkan hubungan antarnegara masing-masing dengan Indonesia," ujar Pratikno.

Presiden Jokowi, ucap Pratikno, juga bertanya kepada ketujuh duta besar baru mengenai keadaan ekonomi di negaranya masing-masing.

Seluruh duta besar itu lantas menjawab bahwa tak ada satu negara pun yang bisa menghindar dari situasi tekanan ekonomi global sekarang ini.

"Jadi tadi tujuh dubes menyatakan bahwa kita terkena dampak dari perkembangan ekonomi di Amerika Serikat, juga kebijakan ekonomi dan moneter yang dilakukan China, dan lain-lain. Jadi semua negara terkena dampaknya itu tadi diceritakan oleh masing-masing dubes," kata dia.

Pratikno bercerita, Presiden Jokowi nampak antusias mendengarkan pengalaman dari masing-masing negara dalam menyikapi tekanan ekonomi global dan apa saja upaya yang telah dilakukan tujuh negara tersebut.

"Jadi acara credential tadi dimanfaatkan oleh Presiden untuk berkomunikasi cukup dekat dengan dubes-dubes baru sekaligus juga sharing pengalaman mengenai kondisi ekonomi," ujar dia. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER