Penggunaan Taksi MPV Dinilai Untungkan Penumpang

Joko Panji Sasongko | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 16:25 WIB
Pengamat transportasi Azas Tigor Nainggolan mengatakan, karena lebih banyak mengangkut orang, ongkos taksi jenis MPV jadi lebih murah.
Ilustrasi Taksi. (Chalabala/Thinkstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pengamat Angkutan Umum Azas Tigor Nainggolan menyambut baik inovasi Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta untuk menggunakan taksi jenis multi purpose vehicle (MPV) menggantikan taksi jenis sedan. Hal tersebut dianggap sebagai solusi untuk mengurangi jumlah kemacetan dan penggunaan kendaraan pribadi.

"Langkah itu sangat bagus. Soalnya kendaraan tersebut lebih banyak mengangkut orang," kata Tigor kepada CNN Indonesia, kemarin.

Menurutnya Pemerintah Provinsi DKI harus mendukung inovasi Organda DKI untuk mengurangi angka kemacetan dengan membuat regulasi yang jelas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karena itu ia berharap rencana tersebut tidak terhambat aturan yang dibuat Pemprov DKI Jakarta.

Lebih lanjut, Tigor mengatakan sebenarnya penggunaan MPV sebagai sarana taksi telah digunakan di daerah Yogyakarta. Menurutnya, manfaat utama penggunaan MPV adalah mengurangi pengeluaran mengingat kapasitasnya yang lebih banyak.

Karena bisa mengangkut lebih banyak penumpang, warga juga menjadi tak terbebani ongkos taksi yang bagi sebagian kalangan masih mahal.

Azas berharap taksi MPV nantinya akan berkembang dan bermanfaat bagi masyarakat DKI dalam rangka mengurangi tingkat kemacetan.

Sebelumnya, Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan mengatakan kehadiran taksi MPV ini justru membuat konsumen dan pelanggan lebih dimanjakan. Mereka bisa pergi beramai-ramai dengan biaya yang lebih murah.

"Ini kan untuk menambah total layanan, terutama untuk di mal atau di pinggiran. Untuk meningkatkan pelayanan, kan volumenya meningkat. Ini bagus buat masyarakat," ujarnya saat ditemui di Balai Kota, Jakarta, Kamis (20/8).

Menurutnya, Jakarta membutuhkan ribuan armada taksi jenis MPV. Ia memperkirakan butuh sekitar 6.000 armada untuk melayani penumpang di Jakarta dan sekitarnya. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER