Jakarta, CNN Indonesia -- Pemprov DKI Jakarta membebaskan tiga bidang tanah di Jakarta Selatan untuk pembangunan fasilitas Mass Rapid Transit (MRT). Gubernur Basuki Tjahaja Purnama secara simbolis langsung membayar tiga bidang tanah tersebut di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (28/8).
Ahok didampingi Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi dan Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami.
"Saya atas nama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berterimakasih kepada bapak-bapak yg telah rela melepas aset dan lahannya," kata Ahok di depan para pemilik tanah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengatakan pembelian lahan ini agar dapat mempercepat proses pembangunan MRT di lokasi tersebut, agar dapat bisa segera dikerjakan.
Ketiga bidang lahan yang diatasnamakan Itawati Hanidi, berlokasi di Kelurahan Cilandak Barat, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan atau daerah tahap I proyek MRT. Total yang harus dikeluarkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk ketiga lahan tersebut mencapai Rp 15,35 miliar.
Pertemuan itu hanya berlangsung 30 menit. Sejak pukul 13.30 WIB, Ahok telah meninggalkan Kantor Wali Kota Jakarta Selatan untuk kembali ke Balai Kota DKI Jakarta.
Pemprov DKI Jakarta harus melakukan pembebasan lahan untuk pembangunan MRT. Sejak tahun 2013, pembebasan lahan ini tak kunjung selesai. Ahok pun berharap masalah bisa selesai di tangan Wali Kota Tri Kurniadi.
"Saya harap Pak Tri bisa (mengatasinya). Pak Tri diangkat ada unsur diskusi dengan pimpinan DPRD juga dan menurut DPRD lebih cocok Pak Tri untuk menjadi Wali Kota," ujar mantan Bupati Belitung Timur itu.
(sur)