Perekonomian Tertatih, Luhut Minta Polri Hati-hati Usut Kasus
Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 13:05 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Pandjaitan menyatakan pertemuan tertutup antara dia, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo yang berlangsung Kamis sore (27/8) membahas persoalan ekonomi yang ada di Indonesia.
Rapat antara tiga pejabat tinggi itu fokus mendiskusikan keamanan perkembangan ekonomi di Indonesia. “Briefing soal ekonomi. Bagaimana memberikan rasa aman agar perekonomian bisa lebih baik,” kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Polhukam, Jumat (28/8).
Pada pertemuan itu, ujar Luhut, dibahas pula sisi hukum terhadap pihak-pihak yang membuat ekonomi Indonesia mengalami penurunan.
Luhut mengingatkan Polri sebagai lembaga penegak hukum untuk tak sembarangan dan lebih berhati-hati menetapkan seseorang menjadi tersangka dalam kasus ekonomi.
"Jika masih disebut 'potensial', jangan dulu dijadikan tersangka," kata Luhut.
Menurut Luhut, soal kehati-hatian itu tertera dalam Undang-Undang Keuangan Negara dan Undang-Undang Korupsi. Oleh sebab itu dia berharap agar Polri bisa lebih memahami aspek keuangan dalam mengusut kasus berbau ekonomi.
Sebelumnya, Kapolri juga mengatakan pertemuan di kantor Luhut kemarin guna mewaspadai situasi keamanan dan ekonomi di Indonesia.
Badrodin menyatakan situasi ekonomi Indonesia saat ini berangsur membaik. Meski demikian masalah keamanan bisa membuat perekonomian kembali memburuk.
Awal pekan ini Rupiah terjerembab ke kisaran Rp14 ribu per Dolar AS. Menghadapi perlambatan ekonomi ini, Presiden Jokowi mengumpulkan gubernur, Kapolda, hingga Dirut BUMN dan perusahaan swasta untuk menyamakan persepsi dan menyatukan tekad dalam mengatasi problem ekonomi.
Sementara Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan kondisi ekonomi beberapa hari terakhir lebih banyak disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuannya, juga sebagai dampak dari kebijakan China mendevaluasi Yuan serta menurunkan suku bunga acuannya di tengah perlambatan ekonomi global.
(agk)
Rapat antara tiga pejabat tinggi itu fokus mendiskusikan keamanan perkembangan ekonomi di Indonesia. “Briefing soal ekonomi. Bagaimana memberikan rasa aman agar perekonomian bisa lebih baik,” kata Luhut di Kantor Kementerian Koordinator Polhukam, Jumat (28/8).
Pada pertemuan itu, ujar Luhut, dibahas pula sisi hukum terhadap pihak-pihak yang membuat ekonomi Indonesia mengalami penurunan.
"Jika masih disebut 'potensial', jangan dulu dijadikan tersangka," kata Luhut.
Menurut Luhut, soal kehati-hatian itu tertera dalam Undang-Undang Keuangan Negara dan Undang-Undang Korupsi. Oleh sebab itu dia berharap agar Polri bisa lebih memahami aspek keuangan dalam mengusut kasus berbau ekonomi.
Sebelumnya, Kapolri juga mengatakan pertemuan di kantor Luhut kemarin guna mewaspadai situasi keamanan dan ekonomi di Indonesia.
Badrodin menyatakan situasi ekonomi Indonesia saat ini berangsur membaik. Meski demikian masalah keamanan bisa membuat perekonomian kembali memburuk.
Awal pekan ini Rupiah terjerembab ke kisaran Rp14 ribu per Dolar AS. Menghadapi perlambatan ekonomi ini, Presiden Jokowi mengumpulkan gubernur, Kapolda, hingga Dirut BUMN dan perusahaan swasta untuk menyamakan persepsi dan menyatukan tekad dalam mengatasi problem ekonomi.
Sementara Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo menyatakan kondisi ekonomi beberapa hari terakhir lebih banyak disebabkan oleh kekhawatiran pelaku pasar terhadap rencana Bank Sentral Amerika Serikat menaikkan suku bunga acuannya, juga sebagai dampak dari kebijakan China mendevaluasi Yuan serta menurunkan suku bunga acuannya di tengah perlambatan ekonomi global.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK