Mabes TNI: Sertu Azhar Menembak untuk Pertahanan Diri

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 16:57 WIB
Kapuspen Mabes TNI Mayjen Endang Sodik mengatakan peristiwa penembakan dimulai dari pengeroyokan yang dilakukan sejumlah warga kepada anggota TNI tersebut.
Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Endang Sodik mengungkapkan bahwa awal peristiwa tembakan tersebut adalah pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah warga terhadap salah satu anggota TNI di mimika, Papua. (Thinkstock/Ivan Kmit)
Jakarta, CNN Indonesia -- Peristiwa terbunuhnya dua warga sipil akibat tembakan yang dilakukan anggota Tentara Nasional Indonesia di Papua ditanggapi serius oleh Mabes TNI. Pihak TNI mengatakan bahwa ada salah paham yang terjadi dalam penyampaian peristiwa tersebut.

Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Mayor Jenderal Endang Sodik mengungkapkan bahwa awal peristiwa tembakan tersebut adalah pengeroyokan yang dilakukan oleh sejumlah warga terhadap salah satu anggota TNI di Mimika, Papua. (Lihat Juga: Dua Warga Papua Tewas Tertembak Anggota TNI)

"Jadi itu adalah pengeroyokan anggota TNI oleh masyarakat," kata Endang saat dihubungi CNN Indonesia, Jumat (28/8). 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Endang menjelaskan, Sersan Satu Azhar sedang mencari rekannya Sersan Dua Maher yang tidak kembali ke pos padahal waktu sudah menunjukkan pukul 01.30 Waktu Indonesia Timur. Saat itu, Maher diperkirakan tengah mabuk dan dikejar oleh warga sekitar.

Saat mencari Maher, Azhar meminta agar rekannya tersebut keluar dari tempat persembunyiannya karena Azhar tak mampu menemukan dirinya. Namun saat Maher keluar untuk mendekati Azhar, tiba-tiba Azhar sudah dikeroyok oleh masyarakat sekitar.

Endang mengatakan, penjelasan Azhar diabaikan oleh warga yang langsung memukulnya dari belakang hingga tersungkur. Saat kondisi Azhar sudah bersimbah darah, salah seorang oknum warga hendak mengambil senjata api yang sedang dibawa Azhar.

"Saat itu dia menendang warga yang hendak mengambil senjata apinya dan saat kondisi semakin tak kondusif Azhar berlari dan menembakkan senjata api ke arah atas," kata Endang.

Kondisi yang saat itu gelap gulita, ujar Endang, mengakibatkan Azhar tidak bisa melihat ke arah mana peluru yang dia tembakkan meluncur. Belum lagi pantulan yang bisa terjadi membuat suasana semakin tidak terprediksi.

Oleh sebab itu, Endang menegaskan bahwa tembakan yang dilakukan oleh anak buahnya masuk kategori self defence atau perlindungan diri. Endang beralasan akan semakin berbahaya jika senjata tersebut malah berhasil direbut oleh oknum warga tersebut.

"Jadi dia mempertahankan diri maka menembak ke atas. Di tengah gelap gulita tembakan nyasar mungkin saja terjadi," ujarnya.

Sebelumnya, penembakan atas dua orang warga Mimika, Papua, terjadi sekitar pukul 01.33 WIT di Jalan Bhayangkara, Distrik Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua.

Dua orang yang dikabarkan tewas yakni Imanuel Mairimau (23) dan Yulianus Okoare (23). Sementara dua warga yang terluka yakni Martinus Apokapo (24) menderita luka di pinggang kiri dan Martinus Imaputa (17) terluka di bagian kaki. (utd)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER