Jakarta, CNN Indonesia -- Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, rencananya akan ditenggelamkan pada Senin (31/8) besok. Meski demikian, menurut laporan WALHI Jawa Barat, ribuan orang masih bertahan di sana. Selain bertahan, opsi lainnya yang akan dilakukan warga adalah membuat posko-posko sementara untuk menampung warga ditengah ketidak jelasan lokasi relokasi.
Posko tersebut rencananya akan dibangun di Desa Sukakersa, Padajaya, Lebihidiey, Jati Bungur, Paku Alam dan Jemah. Sedangkan Desa Cipaku dan Cibogo yang akan tergenang habis, akan bangun posko di sebelah bendungan.
"Itu posko swadaya mereka. Nantinya kita harapkan bisa menggalang bantuan di situ," ujar Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Jawa Barat Dadan Ramdan, Minggu (30/8). (Baca juga:
Penolakan, Kecurigaan, dan Amarah Warga di Jatigede)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan adanya posko tersebut, diharapkan para pihak bisa membantu karena, karena kata Dadan, ini merupakan situasi darurat. Bahkan ia menilai pemerintah belum bisa menangani masalah warga dengan baik.
"Pemerintah belum membuat skema kedaruratan. Baru menurunkan TNI dan Polri untuk pembongkaran," kata dia.
Sementara itu, Aliansi Rakyat Jatigede juga berencana menggalang relawan-relawan yang mau membantu untuk pendidikan, psikologis dan kesehatan warga Jatigede. (Baca juga:
'Pak Jokowi Saya Tunggu Bapak di Jatigede')
Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono merencanakan penggenangan Waduk Jatigede 1 Agustus 2015. Namun, terpaksa ditunda menjadi 31 Agustus karena masih ada persoalan ganti rugi terhadap tanah, tanaman dan rumah warga yang akan tenggelam akibat proyek ini.
Rencana penundaan itu pun akhirnya akan berakhir besok. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan pengairan Waduk Jatigede di Subang, Jawa Barat pada Senin (31/8) didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Rencananya, penutupan saluran pengelak yang akan mengalirkan air dari Sungai Cimanuk ke waduk tersebut akan dilangsungkan pada pukul 10.00 WIB.
"Saat ini sedang proses persiapan. Besok jam 10 tutup pintu terowongan akan dibuka yang artinya pengairan sudah mulai dilakukan," ujar Harya Muldianto, Pejabat Pembuat Komitmen Pelaksanaan Waduk Jatigede kepada CNN Indonesia, Minggu (30/8). (Baca juga:
Siloka Jatigede dan Cerita Soal Bahaya Gempa)
Hingga saat ini, berdasarkan penelusuran CNN Indonesia setidaknya sudah ada empat kali upaya pembebasan lahan yang dilakukan pemerintah. Namun, persoalan menyangkut lahan seluas lima ribu hektare yang terdiri dari 28 desa dan enam kecematan itu masih jadi gonjang ganjing.
Sebenarnya jika melihat fakta di lapangan, operasional waduk terbesar kedua setelah Jatiluhur ini hanya tinggal menutup pintu air. Sebab dari data yang diterima CNN Indonesia pembangunan fisik telah mencapai 99,75 persen dari target 99,72 persen. Sedangkan tindak lanjut persoalan keuangan telah selesai 90,48 persen dari rencana 92,33 persen.
Saat ini Jatigede memang telah berdiri kokoh dengan panjang bendungan 1.710 meter dan elevasi maksimal 262 meter. Namun, aliran air Sungai Cimanuk masih dibiarkan melewati bendungan tanpa terbendung. Permintaan penutupan pintu air terus bergeser dari jadwal yang ditentukan.
Proyek Jatigede sendiri telah menyebabkan pembukaan jalan mulai dari daerah Wado di Kabupaten Majalengka menuju ke daerah Darmaraja di Kabupaten Sumedang. Jalur lingkar jalanannya mencapai 15 kilometer, yang juga menimbulkan masalah baru, masalah klasik pembebasan lahan.
(hel)