Polisi Sita Puluhan Barang Bukti dari Pertamina Foundation

Prima Gumilang | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 00:55 WIB
Bareskrim Mabes Polri membawa 11 kotak penuh, dua buah laptop dan 10 CPU dari kantor Pertamina Foundation setelah penggeldahan selama 13 jam.
Penggeledahan Pertamina Foundation oleh pihak kepolisian. (detikfoto)
Jakarta, CNN Indonesia --
Selama tiga belas jam, penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Mabes Polri menggeledah kantor Pertamina Foundation, Selasa (1/9). Para penyidik meninggalkan area penggeledahan tepat pukul 00.15  WIB, Selasa (2/9).

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa berkas sebanyak sebelas boks, dua buah laptop dan sepuluh unit CPU. Seluruh bukti hasil penggeledahan langsung diangkut menggunakan dua unit truk Bareskrim Polri.

Ketika ditanya apakah barang bukti yang dicari sudah lengkap, salah satu penyidik mengiyakan. "Sudah dapat, tinggal kami analisis," kata AKBP Makmun selaku Satgas tim penyidik Bareskrim Polri, langsung meninggalkan lokasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penggeledahan itu terkait perkara dugaan korupsi dana corporate social responsibility Pertamina. Proyek tersebut berlangsung selama 2012-2014. Sepanjang periode itu, Pertamina Foundation berada dibawah pimpinan Nina Nurlina Pramono, yang saat ini mengikuti seleksi calon pimpinan KPK.


Penggeledahan dipimpin langsung oleh Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Mabes Polri Viktor Simanjuntak. Ia mengatakan, kerugian negara dalam korupsi ini sebesar Rp 126 miliar. Sementara nilai proyek tersebut Rp 256 miliar.

Dalam penyidikan kasus ini, lanjut Viktor, polisi menemukan banyak dokumen terkait proyek CSR. Barang bukti hasil penggeledahan hari ini akan dianalisis untuk memperkuat penetapan tersangka. Sejumlah saksi juga diperiksa dalam kasus ini. Dia mengatakan, pihaknya telah mengantungi satu nama yang terindikasi sebagai tersangka.

"Barang bukti dan keterangan saksi akan memperkuat penetapan tersangka," kata Viktor.

Selama penggeledahan, penyidik memeriksa empat ruangan kantor yang berada di Jalan Sinabung 2, Simprug, Jakarta Selatan. Ruangan itu di antaranya ruang direktur, bendahara, pendataan, dan perencanaan. Anggota Brimob bersenjata SS 1 menjaga pintu utama kantor berlantai dua.

Sebelumnya, dugaan pelanggaran administrasi dan anggaran diungkapkan oleh Ketua Panitia Seleksi Calon Pimpinan KPK, Destry Damayanti saat menanyakan seorang Capim KPK Nina Nurlina Pramono yang merupakan Direktur Eksekustif Pertamina Foundation.
(pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER