Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama akan melaporkan oknum yang diduga memotong gaji Pegawai Harian Lepas (PHL) ke Polda Metro Jaya.
"Ini lagi disiapkan surat laporan," kata sapaan Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat pada Rabu (2/9).
Namun bukan Ahok langsung yang melapor polisi. Ia mengurus perwakilan Biro Hukum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya malas kalau dipangil-panggil ke polda, waktu saya habis," katanya.
Ahok menduga ada oknum yang terlibat dalam pemotongan gaji mengatasnamakan mandor. Menurutnya, tidak mungkin mandor berani melakukan pemotongan gaji hingga miliaran jumlahnya. (Baca juga:
Ahok Singgung Keras KJP di Peringatan Hari Anak)
Justru Ahok menuding anak buahnya ada yang lalai jika honor pegawai harian lepas bisa diselewengkan.
Dengan dilaporkannya oknum yang menyunat upah pegawai lepas, Ahok berharap kepolisian bisa membongkar siapa saja yang terlibat.
"Kalau oknum di penjarain dia akan nyanyi (bongkar). Kalau nyanyi, bilang nama PNS, ya penjarain saja PNS-nya," kata Ahok.
Ahok pun menegaskan oknum yang penerima uang tak hanya dicopot tapi juga dipenjarakan. Menurutnya tak pantas PNS yang menyelewengkan honor pekerja terus-terus digaji. Apalagi DKI Jakarta menurutnya sudah kelebihan PNS.
Sebelumnya Ahok pernah mengatakan ada mandor pekerja Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dan Pekerja Harian Lepas (PHL) di Jakarta memotong honor pekerja.
Modusnya mereka memegang kartu ATM para pekerja yang digunakan untuk mentransfer upah mereka.
"Jadi anda (pekerja) banyak yang tidak pegang ATM," kata Ahok saat memimpin apel para pekerja kebersihan di Monas (15/8). (Baca juga:
Ahok Minta Petugas Kebersihan Honorer Lawan Mandor Pemeras)
Menurut Ahok, jika seperti itu pekerja harus melawan mandornya. Dirinya mengatakan berada dibarisan paling depan dalam mengatasi oknum mandor yang nakal.
"Saya ingin saudara berani melawan, kenapa takut? Saudara juga bisa datang, bisa SMS saya," ujarnya.
(sur)