Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menyatakan belum berencana menaikan upah buruh di Ibu Kota. Padahal, kenaikan upah menjadi salah satu hal yang dituntut oleh ribuan buruh yang turun ke jalan dalam demonstrasi kemarin.
Ahok, sapaan Basuki, mengatakan Pemprov DKI Jakarta kenaikan upah diputuskan berdasarkan survei kebutuhan hidup layak (KHL).
"Enggak ada (kenaikan upah). Kalau survei kan Jakarta udah bikin sistem yang bagus. Kita survei kebutuhan hidup layak. Tahun depan berapa, nah itulah UMP (Upah Minimum Provinsi). Jadi kalau KHL enggak naik, ya UMP enggak bisa naik," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (2/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Ahok, selama ini sudah banyak sekali perubahan KHL yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta. Dia menyebut, hal itu dilakukan untuk mengubah kualitas hidup buruh di Jakarta.
"Kita udah perbaiki banyak sekali. Dulu gandum diubah jadi mie instan dari air minum kita ubah pake air minum yang paling baik, paling mahal. Kita udah perbaiki kualitas begitu banyak. Daging segala macam," kata Ahok.
Sebelumnya, Ribuan buruh dari berbagai elemen yang berasal dari Jabodetabek melakukan demonstrasi menuntut peningkatan kesejahteraan buruh di Jakarta pada Selasa (1/9).
Dalam aksinya, buruh meminta pemerintah menurunkan harga barang dan bahan bakar minyak serta memberikan perlindungan kepada buruh dari ancaman pemutusan hubungan kerja akibat anjloknya nilai tukar rupiah. Buruh juga menolak masuknya pekerja asing yang dianggap mempersempit lapangan kerja.
(meg)