Teten Masduki, si Sederhana yang Masih Punya Mimpi di Garut

Aghnia Adzkia | CNN Indonesia
Rabu, 02 Sep 2015 18:24 WIB
Dipercaya duduk sebagai Kepala Staf Kepresidenan, Teten dinilai tidak akan mengubah sikap dan karakternya dan punya mimpi besar di kota kelahirannya.
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki usai pelantikan dirinya di Istana Negara, Jakarta. (Dok.Detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo resmi melantik Teten Masduki sebagai Kepala Staf Presiden yang baru di Istana Negara, siang tadi. Nama Teten tak asing di kalangan pegiat antikorupsi. Ia tercatat sebagai salah satu pendiri badan pekerja Indonesia Corruption Watch, pada tahun 1998 hingga 2008.

Di mata mantan rekan kerjanya yang kini menjadi koordinator badan pekerja tersebut, Adnan Topan, Teten adalah sosok yang sederhana. Dia dikenal tak peduli dengan apa yang dikenakannya ataupun soal kendaraan yang digunakannya untuk bekerja.

"Mas Teten kalau pakai baju tidak perlu yang bermerek. Pakai mobil yang biasa saja, sesuai dengan kemampuannya," kata Adnan saat berbincang dengan CNN Indonesia, Rabu (2/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belasan tahun bersama Teten, Adnan percaya karibnya tak akan berubah meski sudah menduduki kursi penting di lingkaran istana. Adnan, yang mengaku telah mengenal keluarga Teten, juga menilai tak ada yang dapat menghentikan usaha Teten untuk mendukung upaya pemberantasan korupsi.

"Tidak ada hal yang merisaukan atau mengkhawatirkan yang menurut pandangan kita akan membuat Mas Teten berubah di istana," katanya.

Pertemuan demi pertemuan Adnan lakoni bersama Teten. Forum demi forum mereka ikuti bersama. Ratusan makan siang juga telah dilalui berdua. Menurutnya, Teten tetaplah sosok yang dipercaya dan sederhana.

"Bahkan mimpinya yang besar adalah menjadikan industri domba di Garut bisa membangkitkan ekonomi di Garut. Itu impian yang dulu pernah disampaikan ke kita," ujarnya. Cara tersebut merupakan bentuk pemberdayaan masyarakat di kampung halamannya.

Selain itu, Adnan mengaku beragam gagasan baru kerap dilontarkan Teten dan coba ditawarkan ke koleganya. Menurutnya, ICW dibesarkan oleh Teten sedari nol hingga kini menjadi lembaga yang disegani pemerintah.

"Itu adalah salah satu strategi yang membuat lembaga ini hidup dan kreatif dan menemukan cara-cara yang paling tepat melawan korupsi," katanya.

Pesan Adnan ke Teten, dia berharap Teten dapat menjadi sosok representasi dari masyarakat sipil yang ikut dalam pembuatan kebijakan. Masyarakat sipil, menurutnya, perlu menjadi salah satu pendorong perubahan. Ia pun berharap misi pemberantasan korupsi tetap ditegakkan dengan merangkul masyarakat sipil. (meg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER