'Panglima Domba' Teten Tak Minder Gantikan Jenderal Luhut

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 12:08 WIB
Kepala Staf Presiden Teten Masduki punya perbedaan latar belakang mencolok dengan pejabat sebelumnya Luhut Binsar Pandjaitan.
Luhut Binsar Panjaitan menyerahkan jabatan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) kepada Teten Masduki di Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (3/9). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Luhut Binsar Pandjaitan secara resmi menyerahkan jabatan Kepala Kantor Staf Presiden kepada Teten Masduki.

Acara serah terima jabatan (sertijab) yang dilakukan di Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (3/9), sekitar pukul 10.15 WIB ini dihadiri oleh lima deputi, para tenaga ahli, dan staf.

Dalam sambutannya, Luhut mengaku merasa berat meninggalkan lembaga yang telah dibangunnya dari awal itu. Namun, ia percaya Teten mampu mengemban tugas dan tanggung jawabnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya meninggalkan tempat ini penuh perasaan mixed, ada senangnya dan ada sedihnya. Kenapa? Karena kantor ini mulai dari nol sampai delapan bulan itu melakukan banyak hal yang saya sendiri tidak bisa membayangkannya," ujar Luhut.

Meski demikian, pria yang kini menjabat sebagai Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan ini yakin dalam kehidupan yang naik dan turun sudah ada blue print yang dibuat Tuhan. Ia optimistis untuk selalu berbuat yang terbaik dengan semangat kerja yang tinggi.

"Pak Teten, it's yours," kata Luhut dalam sambutan sertijab. (Baca juga: Teten Masduki: Kepala Staf Presiden Pegiat Antikorupsi)

Sementara Teten mengaku sadar bahwa ia dan Luhut memiliki latar belakang yang berbeda. Namun sebagai seorang aktivis antikorupsi, ia tak merasa berkecil hati menggantikan seorang jenderal seperti Luhut.

SIMAK FOKUS: Siapa Penguasa Staf Presiden?

"Saya juga punya julukan Panglima Domba," kata dia merujuk dengan usaha ternak domba yang ia kembangkan di Garut, Jawa Barat.

Teten lantas bercerita, jalan hidupnya berubah cepat. Pada Januari lalu, ia diutus untuk membantu Andi Widjajanto sebagai staf khusus di Sekretaris Kabinet. Lalu, pada Mei, ia ditawari untuk menjadi staf khusus Presiden Jokowi. Sampai pada sehari yang lalu ia dilantik oleh sang kepala negara untuk menduduki jabatan Kepala Staf Presiden.

"Kemarin, tanpa pemberitahuan sama sekali, dilantik Presiden. Sorenya saya protes tanpa dikasih tahu. 'Kan tugas,' kata Presiden. Padahal seminggu kemarin tidak pernah lepas dengan Beliau. Hanya sehari, ketika ke Bali tidak ikut. Terakhir sebelum dilantik, saya menemani Beliau bertemu IMF, tapi Beliau tidak cerita juga, padahal kami ngeteh (minum teh) bareng," ujar dia. (Baca juga: Teten Baru Diberi Tahu Jokowi Setengah Jam Sebelum Dilantik)

Teten mengungkapkan, ia dan Luhut selama ini bersama-sama membantu Presiden. Menurut dia, Luhut sudah membangun institusi ini sesuai dengan keingingan Jokowi.

"Saya interaksi dengan Presiden karena Beliau butuh back office yang handal untuk back up keputusan yang tepat dan memastikan janji-janji politiknya terjawab," kata dia.

Teten berpandangan, Jokowi merupakan pemimpin negara yang tidak ingin berutang dengan masyarakat, sehingga selalu bekerja keras dan sangat cepat. "Kadang-kadang kami juga kedodoran mengikutinya. Karena itu, perlu cara kerja yang cepat," ujar dia. (Baca juga: Teten Masduki, si Sederhana yang Masih Punya Mimpi di Garut)

Teten pun meminta dukungan kerjasama untuk membantu Presiden Jokowi menjalankan tugas-tugas kenegaraannya. "Saya yakin, dari penjelasan Pak Luhut, tim di sini sudah cepat respon apa saja yang diperlukan. Saya memang enak, sekarang tinggal pakai saja, kan Pak Luhut yang bangun kendaraan ini," kata dia. (sur)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER