Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Presiden Jusuf Kalla( JK) mengakui telah melakukan komunikasi via telepon dengan Kepala Bareskrim Komjen Budi Waseso (Buwas) untuk memastikan tidak ada kesalahan tugas terkait penggeledahan kantor PT Pelindo II.
"Saya menelepon waktu di Seoul dan tanya apa yang terjadi. Ia jelaskan apa yang terjadi. Saya bilang ini kebijakan korporasi jangan dipidanakan. Ini prinsip yang kami telah pakai dan sesuai aturan UU," kata JK sebelum meninggalkan kantornya, Kamis malam (3/9).
(Lihat Juga FOKUS Gaduh Seputar Budi Waseso)
Selain itu, JK juga kembali menegaskan kepada Buwas mengenai instruksi Presiden Jokowi, bahwa setiap tahapan penyelidikan tidak perlu dibarengi dengan pemaparan di sejumlah media.
(Lihat Juga: Kepala BNPT dan Kapolda Metro Menghadap Luhut Malam Ini)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pokoknya Presiden perintahkan dua hal, kebijakan korporasi itu jangan diperiksa secara pidana. Berikutnya kalau belum pasti itu tidak boleh diekspos, supaya pejabat itu jangan takut menjalankan kebijakan. Itu perintah Presiden," kata JK.
(Lihat Juga: Isu Kabareskrim Dicopot, Muncul Nama Empat Jenderal Pengganti)Sebelumnya, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional Hamidah Abdurrahman menganggap Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan undang-undang maupun peraturan internal Polri dalam menjalankan tugasnya.
Hamidah menyebut, penggeledahan Kantor Pelindo II pekan lalu sebagai contoh untuk melihat performa Budi Waseso sebagai orang nomor satu di Bareskrim. Menurutnya, upaya kepolisian mencari alat bukti tersebut berjalan sesuai aturan hukum.
"Pada kasus Pelindo misalnya, kami melihat Bareskrim melakukan upaya paksa yang secara administratif terpenuhi," ungkapnya di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Jakarta, Kamis (3/9).
Sejak Rabu kemarin (2/9) santer beredar kabar Budi Waseso akan dicopot sebagai Kabareskrim. Namun, Budi Waseso telah membantah isu pencopotan dirinya dari jabatan orang satu di Bareskrim.
Apabila benar akan dimutasi, Budi mengaku bahwa selaku prajurit Bhayangkara, ia tidak akan menanyakan dasar dan alasan hal tersebut. Ia menekankan akan menjalankan tugas dengan baik, di mana pun ditugaskan.
(utd)