Kapolri Sebut Budi Waseso Berpengalaman Berantas Narkotik

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 04 Sep 2015 14:48 WIB
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menampik pertukaran posisi Komjen Budi Waseso tidak tepat.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Ruang Rapat Utama Mabes Polri˘. Badrodin menyebut pergeseran posisi Komjen Budi Waseso tepat. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Jelang Jumat (4/9) dini hari, terjadi pertukaran posisi penting di Polri. Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Budi Waseso menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional menggantikan Komjen Anang Iskandar yang menjadi Kabareskrim.

Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti menampik pertukaran itu kurang tepat. Badrodin menyebut Budi Waseso berpengalaman dalam pemberantasan narkotik.

"Budi punya pengalaman (di bidang pemberantasan narkotik) juga," ujar Badrodin di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, ketika ditanya soal alasan pengangkatan Budi Waseso sebagai Kepala BNN. (Baca juga: Catatan 8 Bulan Budi Waseso Pimpin Bareskrim Polri)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Badrodin memaparkan, sebagai Kabareskrim Polri, Budi membawahi Direktorat Tindak Pidana Narkotika. Tak hanya itu, sebelumnya, ketika menjadi Kepala Polda Gorontalo, Budi Waseso juga membawahi Direktorat Reserse Narkoba.

"Kapolres juga membawahi pemberantasan narkotika. Kami sudah konsultasikan dengan pakar bahwa itu memenuhi syarat," kata dia.

Hal itu sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika pada Nasal 69 poin (e) yang menyebutkan bahwa untuk dapat diusulkan menjadi Kepala BNN seorang calon harus berpengalaman paling singkat lima tahun dalam penegakan hukum dan paling singkat dua tahun dalam pemberantasan narkotika.

Menurut Badrodin, saat ini pemerintah berkomitmen untuk memberantas secara keseluruhan tiga kasus utama, yakni terorisme, korupsi, dan narkotika.

"Itu tiga hal yang menjadi musuh bersama dan itu sudah mengkhawatirkan. Oleh karena itu, kalau pindah-pindah pada bidang tersebut, itu memang komitmen bagaimana supaya pemberantasan terhadap kasus-kasus itu bisa berjalan dengan baik," ujar dia.

Pergantian posisi Budi Waseso dari Kabareskrim menjadi Kepala BNN menarik perhatian publik karena kegaduhan yang diakibatkannya. (Baca juga: Kisah Budi Waseso Saat Dikabari Jabat Kepala BNN)

Sebelum pergantian itu, Bareskrim melakukan penggeledahan ke Kantor Pelindo II di Tanjung Priok. Penggeledahan yang dipimpin Direktur Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Brigadir Jenderal Victor Simanjuntak ini terkait dengan kasus dugaan korupsi pengadaan mobile crane.

Saat penggeledahan itu, Direktur Utama Pelindo II RJ Lino mendengarkan kepada para wartawan pembicaraan telepon dirinya dengan Menteri Bappenas Sofyan Djalil. Sofyan yang menelepon Lino. Dalam pembicaraan itu, Lino mengancam akan mengundurkan diri jika tidak ada upaya dari Presiden Jokowi untuk menjelaskan kasus ini.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku menelepon Budi Waseso atas penggeledahan ini. JK menelepon dari Korea Selatan karena ada lawatan ke luar negeri. JK menyatakan mengatakan kepada Budi Waseso bahwa kebijakan korporasi jangan dipidanakan. (Baca juga: Budi Waseso Yakin 1.000 Persen Ada Korupsi di Pelindo II)

JK juga menyampaikan ke Budi Waseso pesan Jokowi bahwa setiap tahapan penyelidikan tidak perlu dibarengi dengan pemaparan di sejumlah media. Selang beberapa hari kemudian Bareskrim melakukan penggeledahan di kantor Pertamina Foundation.

Usai itu, muncul kabar bahwa Budi Waseso dicopot sebagai Kabareskrim. Namun, Budi Waseso sempat menampik bahwa tidak ada pencopotan dirinya sebagai Kabareskrim. Anak buahnya di Mabes Polri bahkan menyebut kabar itu mengganggu penyelidikan. Victor sempat mengancam akan mundur jika Budi Waseso dicopot. Victor beralasan pencopotan Budi Waseso akan membuat dirinya takut dalam bekerja.

Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan bahwa seluruh elemen pemerintah, termasuk TNI dan Polri harus loyal pada pimpinan dan pimpinan tertinggi. Dia juga menyebut, urusan mutasi Polri menjadi kewenangan Kapolri.

Kapolri Badrodin Haiti menyatakan Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tertinggi Polri telah rapat untuk membahas hal ini. Kamis kemarin pukul 23.10 WIB, Budi Waseso mendapat surat bahwa dirinya dimutasi menjadi Kepala BNN. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER