Kapolri Sebut Mutasi Budi Waseso Bentuk Kaderisasi BNN

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Sabtu, 05 Sep 2015 01:14 WIB
Kapolri Badrodin Haiti menyebut pergantian Anang Iskandar oleh Budi Waseso untuk penyegaran di tubuh BNN.
Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Rupatama, 3 September 2015. Badrodin menyebut pertukaran posisi Budi Waseso dengan Anang Iskandar untuk kaderisasi BNN dan penyegaran Bareskrim. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Pertukaran jabatan antara Komisaris Jenderal Budi Waseso dan Komisaris Jenderal Anang Iskandar menyisakan beberapa pertanyaan. Salah satu pertanyaannya adalah perbedaan angkatan antara Budi dan Anang.

Anang Iskandar adalah Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1982, sedangkan Budi Waseso angkatan 1984.

Jika mengacu pada angkatan, perpindahan Anang Iskandar menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal bukanlah kaderisasi lantaran Anang menggantikan Budi yang dua tahun lebih muda.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun begitu, Kapolri Jenderal Badrodin Haiti mengatakan ada dua pertimbangan mutasi dilakukan, selain kaderisasi adalah penyegaran. Maka dari itu, meski Anang "turun" dari BNN ke Bareskrim tapi Badrodin mengkategorikannya sebagai penyegaran.

"Bisa saja turun tapi menjadi penyegaran, jika sudah lama kan perlu ada penyegaran di lingkungan Polri," kata Badrodin saat ditemui di Mabes Polri, Jumat (4/9).

Sementara untuk masuknya Budi Waseso menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional, Badrodin mengatakan bahwa kaderisasi terjadi lantaran BNN posisinya lebih tinggi dibandingkan Bareskrim. BNN yang langsung berhubungan dengan Presiden Indonesia menjadi alasannya.

"Tanggung jawabnya lebih luas karena kebijakan pemberantas narkoba secara nasional adanya di sana, kita di sini (Polri) hanya melaksanakan," katanya.

Pada jelang dini hari kemarin, terjadi pergeseran penting di tubuh Polri. Budi Waseso digeser menjadi Kepala BNN, sedang Anang Iskandar yang Kepala BNN menjadi Kabareskrim. Pertukaran posisi ini mengakhiri polemik jelang pergantian Kabareskrim.

Sebelum pergantian itu, Bareskrim melakukan penggeledahan atas Kantor Pelindo II. Kemudian dilanjutkan penggeledahan di kantor Pertamina Foundation. Kelar penggeledahan, muncul kabar bahwa Kabareskrim Budi Waseso diganti. Budi Waseso sendiri menyatakan dirinya masih Kabareskrim.

Sanggahan itu membuat beberapa pihak berkomentar. Salah satunya Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Luhut Pandjaitan. Luhut menyatakan agar para aparat pemerintah termasuk TNI dan Polri untuk loyal kepada pimpinan masing-masing lembaga dan pimpinan tertinggi.

Jenderal Badrodin Haiti lantas menyatakan bahwa Dewan Jabatan dan Kepangkatan Tertinggi Polri tengah membahas soal pergantian beberapa perwira tinggi Polri, termasuk Budi Waseso. Keputusan Wanjakti keluar pada jelang dini hari.

Pada Kamis ((3/9) pukul 23.10 WIB, Budi Waseso menerima telegram rahasia yang isinya dirinya akan dipindah menjai Kepala BNN sementara posisinya digantikan oleh Anang Iskandar yang sebelumnya adalah Kepala BNN. (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER