Hari Pertama di Bareskrim, Anang Iskandar Tak Banyak Bicara

Rinaldy Sofwan Fakhrana | CNN Indonesia
Selasa, 08 Sep 2015 16:25 WIB
Anang Iskandar menegaskan dirinya akan mengusut kasus secara diam-diam saja.
Komjen Pol Budi Waseso (kiri) berjabat komando dengan Komjen Pol Anang Iskandar (kanan) sebelum acara Serah Terima Jabatan (Sertijab) di Ruptama Mabes Polri, Jakarta, Senin (7/9). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Anang Iskandar mulai berkantor di Markas Besar Polri, Jakarta, Selasa hari ini (8/9). Jenderal bintang tiga itu tidak banyak bicara ketika ditemui wartawan.

"Mau lihat-lihat kantor dulu, mengerjakan surat-surat yang mungkin tadi pagi belum dilihat," ujarnya singkat saat hendak memasuki gedung Bareskrim.

Ditanyai soal hal-hal lain, Anang tidak mau berkomentar. Misalnya, ketika ditanyai soal pelimpahan penanganan kasus dugaan korupsi Pelindo II ke Komisi Pemberantasan Korupsi. (Baca juga: Jalan Senyap, Strategi Anang Iskandar Pimpin Bareskrim Polri)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertanyaan ini dilontarkan menanggapi pernyataan pelaksana tugas Wakil Ketua KPK Johan Budi Sapto Pribowo yang menyebut kasus Pelindo II bisa saja dilimpahkan ke institusinya.

"Nanti dulu, tak woconi sek (aya baca dulu; bahasa Jawa)," ujarnya menjawab pertanyaan. "Mau dilihat dulu.” Tanpa merinci, Anang juga mengatakan hari ini akan memanggil para anak buahnya untuk meminta masukan-masukan.

Pertukaran jabatan Anang dan Komisaris Jenderal Budi Waseso yang sekarang menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) dikaitkan dengan kegaduhan yang diakibatkan kepolisian dalam menangani perkara korupsi.

Misalnya, anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, Arsul Sani, yang menyebut Bareskrim telah menciptakan kegaduhan dalam melakukan penggeledahan di Pelindo II.

“Hal yang sama dulu kami kritisi terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi,” ujarnya.

Hal senada disampaikan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan pemberantasan korupsi mesti dilakukan tanpa membuat suasana menjadi gaduh. (Baca juga: Anang: Kepemimpinan Andalan Saya Gaya Menangkap Ikan)

Menyusul pernyataan itu, setelah diumumkan akan ditempatkan di Bareskrim, Anang mengatakan dirinya akan mengusut kasus-kasus korupsi dengan diam-diam. "Tidak semata-mata berapa banyak menangkap orang dan memasukkan orang ke penjara. Tapi kalau menimbulkan kegaduhan, apa artinya?"

Menurutnya, filosofi seorang polisi harus mendahulukan upaya pencegahan ketimbang penegakan hukum. Jika pencegahan sudah dilakukan baru penyidik dapat bergerilya menindak oknum pelanggar pidana.

"Bagaimana mencegah sebelum terjadi kerusakan yang lebih besar. Penegakkan hukum bisa terlaksana dengan baik dan masyarakat tetap tertib berjalan," ujarnya.

Ia pun mengibaratkan strategi tersebut dengan istilah "menangkap ikan tanpa memperkeruh air di bawahnya". (Baca juga: Anang Iskandar, Tukang Cukur yang Jadi Kabareskrim) (hel)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER