Jakarta, CNN Indonesia -- Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) terus menindaklanjuti dugaan pelanggaran yang terjadi dalam pertemuan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Setya Novanto (Setnov) dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Informasi yang terus masuk akan dijadikan bahan, termasuk informasi terbaru soal fasilitator pertemuan ini yaitu pengusaha Hary Tanoesoedibjo.
Selain soal fasilitator, informasi baru yang didapat menurut Wakil Ketua MKD Junirmat Girsang adalah soal tujuan pertemuan tersebut. Jika memang Setya Novanto bertemu Trump untuk membicarakan investasi dan bisnis, maka menurutnya sudah ada fungsi anggota DPR yang terlampaui.
"Fungsi DPR jelas, anggaran, legislasi dan pengawasan. Bukan fungsi menarik investor, kami bukan eksekutif," kata Junimart saat dihubungi, Rabu (9/9) malam. (Baca juga:
Mahkamah Kehormatan DPR: Kalau Perlu Trump Kami Panggil)
Sebagaimana termaktub dalam Undang-undang MPR, DPR, DPD dan DPRD (MD3) Pasal 69, DPR mempunyai tiga fungsi, yakni legislasi, anggaran dan pengawasan. Tidak ditemukan pasal yang menjelaskan fungsi untuk melakukan kegiatan yang berkaitan dengan bisnis dan investasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SIMAK FOKUS:
Kontroversi Bos DPR dan TrumpJunimart mengatakan, hal itu akan ditindaklanjuti dalam proses penyelidikan di MKD. Ia juga menyampaikan, hasil rapat pimpinan MKD memutuskan penyelidikan telah dimulai pada hari ini, dengan mengumpulkan dokumen-dokumen berkaitan perjalanan rombongan parlemen ke negeri Paman Sam.
"Jadwal hari ini, kami layangkan surat ke Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) dan kesekjenan untuk minta dokumen keberangkatan, jadwal peserta, dan anggaran," kata Junimart. (Baca juga:
MKD DPR Persoalkan Pihak Keluarga yang Ikut Rombongan Setya)
Sebelumnya politikus Partai Golkar yang juga salah satu delegasi yang berangkat ke AS Tantowi Yahya mengatakan pertemuan Setya Novanto dengan Trump difasilitasi oleh Hary Tanoe.
Tantowi menyebutkan, pertemuan rombongan parlemen itu dilakukan lantaran Hary Tanoe memiliki hubungan bisnis dengan Trump.
"Yang memfasilitasi, karena Pak Donald Trump itu mempunyai mitra, mitranya di sini adalah Pak Hary Tanoe," ujar Tantowi saat ditemui di Kompleks Parlemen.
(sur)