Banjar, CNN Indonesia -- Lazimnya mobil water canon dikerahkan untuk mengurai massa yang berunjuk rasa. Namun mobil rantis Polri yang memuat 6 ribu liter air itu kini dikerahkan untuk membantu memadamkan kebakaran lahan yang menyebar di Kalimantan Selatan.
Dikerahkannya kendaraan tersebut seiring dengan Kepolisian Daerah Kalsel menerjunkan personel Brigade Mobil untuk membantu mengatasi kebakaran lahan.
Setiap harinya personel dari Brimob juga berpatroli untuk memncari titik api di lahan kering. Tidak hanya persenel dari kepolisian saja. Hal yang sama juga dilakukan oleh prajurit dari Tentara Nasional Indonesia Komando Distrik Militer Martapura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasukan Brimob dengan water canon-nya beserta prajurit TNI saling bekerja sama dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSA) Kalimantan Selatan menaklukkan kebakaran lahan. Si jago merah yang melalap lahan-lahan kering di provinsi ini telah mengakibatkan bencana kabut asap yang sangat mengganggu kesehatan penduduk. (Lihat:
Akibat Asap, Ribuan Anak di Pontianak Terkena ISPA)
“Upaya pemadaman menggunakan mobil water canon milik Brimob Polda Kalsel dilakukan karena meluasnya kebakaran lahan pada siang ini,” kata Komandan Pleton Brimobda Kalimantan Selatan Ajun Komisaris Polisi Avan di Mapolda Kalsel, Kamis (10/9).
Avan mengaku kesulitan untuk memadamkan api karena kapasitas 6 ribu liter air dari mobil water canon sering tidak cukup untuk membuat api benar-benar padam.
“Personel Brimob terpaksa berjibaku memadamkan api dengan cara manual yaitu memukul api dengan dahan kering agar api tak meluas ke lahan kering sebelahnya,” tutur Avan.
Mobil water canon, lanjut Avan, juga harus berpatroli setiap hari di lokasi-lokasi yang rawan munculnya titik api. “Titik api membakar lahan kering dan meluas,” ucapnya. (Baca:
Kabut Asap Kembali Parah, Siswa di Pontianak Jadi Korban)
Berdasarkan pengamatan CNN Indonesia di lapangan, titik api di sepanjang kawasan jalan lingkar utara Kabupaten Banjar ini memang banyak ditemukan. Hal ini disebabkan karena kawasan ini merupakan wilayah yang baru saja dibuka untuk perluasan pembangunan sehingga banyak masyarakat pemilik tanah yang membuka lahan.
Upaya pemadaman tidak hanya dari darat. Pemadaman melalui udara juga tetap dilakukan oleh pihak Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Helikopter Kamov juga turut beroperasi memadamkan api. Pemadaman hinggaa sore ini masih berlangsung di lokasi kordinat lingkar utara.
(obs/obs)