Kapolda Duga Penembak Kantor ESDM Gunakan Pistol Rakitan

Resty Armenia & Christie Stefanie | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 12:36 WIB
Jarak dari titik penembak dengan sasaran diperkirakan sekitar 40 meter. Menurut Kapolda, pelaku tak mesti profesional untuk menembak sasaran.
Ilustrasi penembak. (Thinkstock/Comstock)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian menduga pelaku penembakan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang terjadi pada Kamis (10/9) siang menggunakan pistol rakitan.

Tito mengaku mendapati kaca pecah dengan diameter kurang lebih 12 sentimeter dan ditemukan satu proyektil di tempat kejadian perkara (TKP). Namun dia belum bisa menyebutkan kalibernya karena menjadi bagian dari teknis penyidikan.

"Ini bisa dilakukan dengan menggunakan jarak tembak pistol, kemudian dari anak pelurunya itu diduga jenis pistol. Kemungkinan besar adalah jenis rakitan, dilihat dari alur dan galangannya," ujar Tito di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (11/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Tito, dari hasil olah TKP yang dilakukan bersama tim identifikasi Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) dan tim penyidik, kepolisian menyimpulkan dugaan bahwa penembakan berasal dari jalan layang Kasablanka. Jarak dari titik penembakan ke sasaran diperkirakan hampir 40 meter.

“Menurut saya, untuk jenis pistol ini tidak harus orang profesional, apalagi kaca,” tutur Tito.

(Baca: Sebelum Penembakan, Menteri ESDM Banyak Lakukan Pembenahan)

Penembakan terjadi di ruang kerja Staf Khusus Menteri ESDM Sudirman Said, Widyawan Prawiraatmaja. Widyawan ketika dikonfirmasi hari ini menolak berkomentar lebih lanjut.

Namun pada Kamis malam (10/9), Widyawan menyebut sasaran penembak bukan dirinya. "Jujur saya enggak tahu motivasinya. Menurut saya tujuannya bukan saya. Tapi ada orang yang mau kirim 'pesan.' Mungkin enggak suka dengan pembenahan yang dilakukan oleh Pak Sudirman Said," ujar Widhyawan saat dihubungi detikcom.

Cepat Terungkap

Anggota Komisi Hukum DPR Masinton Pasaribu menilai secara teknis polisi bisa cepat menangkap pelaku penembakan Kantor Kementerian ESDM. "Karena jalan di sekitaran wilayah Kuningan terpantau CCTV," ujar Masinton, Jumat (11/9).

(Baca: Stafsus ESDM yang Ruangannya Ditembak Pernah Bersaksi di KPK)

Menurut Masinton, Tito beserta jajarannya mampu menangkap pelaku penembakan secepatnya. Apalagi menyangkut keamanan dan perlindungan masyarakat.

"Tito pernah memimpin Densus 88 anti teror dan Kapolda di Papua, yang bisa mempercepat kerja Polda Metro Jaya memburu dan menangkap pelakunya," ucap Masinton.

Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini mendesak agar polisi dapat mengungkap motif penembakan secara terang benderang. Hal serupa diutarakan Anggota Komisi Hukum DPR Arsul Sani.

(Baca: Penembakan di ESDM, Polisi Diminta Sweeping Senjata Ilegal)

Asrul menilai ada dampak luas yang timbul apabila polisi tidak membongkar secara transparan mengenai insiden penembakan ini. "Maka ada pengaruhnya juga pada sektor pariwisata dan investasi," ucap Arsul.

Selain proyektil peluru, Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri juga tengah menyelidiki pecahan kaca dan kamera CCTV. Polisi masih terus mencari tahu pelaku penembakan beserta motifnya.

Pada saat penembakan terjadi, Widyawan sedang makan siang di luar kantor sehingga ruang kerjanya ditinggalkan dalam keadaan kosong. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER