Penembakan Kantor ESDM Insiden Kelima Tahun Ini

Rosmiyati Dewi Kandi | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 10:44 WIB
Insiden penembakan terjadi lantaran peredaran senjata api ilegal yang masih marak dan tak terkontrol.
Ilustrasi peluru menembus kaca. (Thinkstock/Missisya)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia Police Watch (IPW) menyebut, penembakan oleh orang tak dikenal di Kantor Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) merupakan insiden kelima kali yang terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Ketua Presidium IPW Neta S Pane mengatakan, sebelum di Kantor Kementerian ESDM, penembakan terjadi di Bekasi pada 9 Maret 2015.

“Penembakan gelap memang masih sering terjadi dan polisi masih kesulitan mengungkap kasus itu,” kata Neta ketika dihubungi CNN Indonesia, Jumat (11/9).

Penembakan yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat, menurut Neta menyasar personel polisi yang tengah bertugas. Sebelumnya pada 11 Januari 2015 sekitar pukul 04.00 WIB, seorang warga bernama Narullah (23) ditembak dan mengenai bagian dada tengah hingga tembus ke dada samping kanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Motif penembakan ada yang iseng, karena halte TransJakarta juga jadi sasaran tembak. Motif iseng ini untuk memancing kekacauan. Untuk penembakan di ESDM, entah iseng atau sebagai isyarat, kita tunggu polisi,” ujar Neta.

Meski demikian, Neta menilai kepolisian sering kali kesulitan mengungkap motif penembakan yang terjadi. Seperti kasus penembakan yang kerap terjadi di halte TransJakarta.

Berdasarkan catatan, setidaknya ada tiga kasus penembakan terhadap halte bus TransJakarta yaitu 24 Desember 2013 di Halte Bus Raden Inten, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Klender, Duren Sawit, Jakarta Timur pada pukul 21.00 WIB; di Halte Bus Pancoran pada 11 November 2012; dan di Halte Bus Cawang Otista pada 4 Agustus 2012 pukul 23.00 WIB.

Menurut Neta, insiden penembakan yang kerap terjadi ini tak lepas dari keberadaan senjata api ilegal yang masih beredar luas di masyarakat. “Penembakan masih terjadi karena senjata ilegal marak dan tidak terkendali, serta adanya orang tertentu yang diberi izin memegang senjata api. Ini yang bikin aksi tembakan masih terjadi,” ujar Neta.

Ruang kerja Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Widyawan Prawiraatmaja menjadi sasaran temak orang tak dikenal, Kamis siang (10/9). Jendela kaca di ruang kerja itu pecah dan berlubang.

Saat ini, Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri tengah menyelidiki proyektil peluru yang membuat jendela kaca di ruangan Widyawan berlubang. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Muhammad Iqbal menyatakan, olah tempat kejadian perkara (TKP) sudah dilakukan tadi malam..

Penyidik Polda dan Polres Jakarta Selatan juga masih berkoordinasi untuk memeriksa para saksi. (rdk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER