Jakarta, CNN Indonesia -- Gelombang belasungkawa menyusul insiden jatuhnya
crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, terus berdatangan, termasuk dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Rais Aam PBNU Ma'ruf Amin. Ma'ruf juga mengajak umat Islam di Indonesia untuk melaksanakan salat gaib untuk saudara Muslim yang wafat di Tanah Suci akibat insiden yang terjadi Jumat lalu (11/9).
"Salat janazah hukumnya fardhu kifayah, yang diwajibkan kepada seluruh umat Islam dengan prinsip ketewakilan. Salat gaib hukumnya sah sebagaimana shalat janazah," ujar Ma'ruf seperti diansir CNN Indonesia dari laman www.nu.or.id hari ini, Sabtu (12/9).
Secara khusus Ma'ruf mengajak para pimpinan pesantren serta lembaga-lembaga lain untuk juga melaksanakan salat gaib serta tahlil dan istighotsah yang bertujuan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT agar arwah korban yang wafat diampuni oleh Allah SWT.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk para jemaah haji yang sedang persiapan manasik haji juga agar diberi kekuatan lahir batin, para pelayan tamu-tamu Allah SWT diberikan kekuatan untuk menyiapkan, memfasilitasi, dan melayani segala kebutuhan hingga dapat telaksana dengan baik," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf juga menyampaikan belasungkawa atas insiden yang menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal dan 230-an orang luka-luka.
"PBNU menyampaikan belasungkawa untuk korban semoga mereka termasuk dalam orang yang mati syahid, keluarganya diberikan kekuatan, keikhlasan, dan ketegaran untuk menerima ujian ini," kata Ma'ruf.
Berdasarkan sebuah video amatir yang diunggah ke YouTube, alat berat itu bergoyang dan jatuh karena kondisi Mekkah saat itu dilanda badai angin dan hujan deras.
Jatuhnya alat berat menimbulkan debuman keras disusul teriakan panik dari orang-orang. Alat berat yang jatuh merupakan bagian pembangunan Masjidil Haram yang belum tuntas.
Kementerian Luar Negeri Indonesia melansir informasi terbaru perihal warga negara Indonesia yang meninggal di Masjidil Haram. Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Iqbal Lalu Muhammad mengungkapkan jumlah korban tewas bertambah empat orang atau menjadi enam orang.
Empat nama yang masuk daftar wafat adalah Painem Dalio Abdullah, Saparini Baharuddin Abdullah, Nurhayati Rasad Usman, dan Ferry Mauluddin Arifin Dulhai. Namun begitu, kepastian penyebab kematian keempat orang tersebut masih belum bisa dipastikan apakah akibat tertimpa crane yang jatuh di sekitar Masjidil Haram atau bukan.
Masjidil Haram saat ini memang tengah dibangun. Petugas menyampaikan, Masjidil Haram akan diperluas sekitar 400 ribu meter persegi agar lebih layak menampung 2,2 juta orang yang beribadah bersamaan.
Terkait insiden tersebut, Gubernur Mekkah dan Penjaga Dua Masjid Suci, Pangeran Khaled Al-Faisal, menginstruksikan penyelidikan
(rdk)