Jakarta, CNN Indonesia -- Insiden jatuhnya crane di Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi, menyebabkan dua jemaah haji asal Indonesia meninggal dunia. Korban meninggal tersebut termasuk dalam 107 orang yang tewas dalam insiden yang terjadi Jumat sore (11/9) waktu setempat.
Dua WNI bernama Siti Rasti Darmini dan Masnauli Sijuadil Hasibuan. Dilansir dari laman detik.com, Siti Rasti merupakan perempuan asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Dia tinggal bersama keluarganya di Jalan Nyampay No.45, RT 2 RW 10, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang.
Rasti diketahui tergabung dalam kloter 23/JKS yang berangkat ke Tanah Suci bersama suaminya Duskarno. Keluarga baru mengetahui kabar meninggalnya Rasti saat pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) mendatangi rumahnya hari ini, Sabtu (12/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami dapat kepastian mamah meninggal pagi tadi pukul 06.00 WIB," kata salah satu anak Rasti, Arbani Sodiq.
Arbani menceritakan, saat mendengar kabar kecelakaan di Masjidil Haram dia berinisiatif untuk menghubungi sang Ibu dengan mengirim pesan singkat. Dia mengaku tidak mau langsung menelepon lantaran takut mengganggu ibadah kedua orang tuanya.
Namun nahas, pesan singkat tersebut tak berbalas hingga dua anggota KBIH mendatangi rumahnya dan menginformasikan kematian sang ibu kepadanya. Sementara sang ayah, kata Arbani, selamat dari kecelakaan tersebut dan tidak mengalami luka.
"Saya telepon papa dan kondisinya sehat. Papa memberi kabar bahwa mama telah meninggal," kata Arbani.
Korban Luka Asal SurabayaSementara itu, jumlah korban yang mengalami luka berat dan ringan akibat kecelakaan tersebut hingga saat ini berjumlah 238 orang dan 31 di antaranya adalah WNI. Tiga korban luka yang sudah terkonfirmasi adalah Nuruddin Baasith Sujiyono, Hasan Mansur Ahmad, dan Murodi Yahya Kasani berasal dari embarkasi Surabaya.
Nuruddin Baasith merupakan anggota kloter 21 dan merupakan warga Sambikerep; Hasan Mansur dari kloter 10 asal Manggisan Tanggul, Jember; sedangkan Murodi Yahya berasal dari kloter satu asal Magetan.
"Saya belum tahu lukanya apa. Ringan atau berat, kami belum menerima informasinya," ujar Sekretaris Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Surabaya HM Sakur seperti dikutip dari detik.com.
Ketiga korban asal Surabaya tersebut saat ini masih dirawat di Rumah Sakit Arab Saudi bersama dengan 28 korban luka yang lain.
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Jeddah Syailendra Dharmakirti mengungkapkan, hingga kini belum ada informasi lebih lanjut mengenai jumlah korban.
"Hingga kini total masih 31 orang luka dan dua meninggal, empat orang itu belum terkonfirmasi karena petugas kami di Mekkah masih belum mendapatkan data yang benar. Isu itu mungkin muncul dari info masyarakat," kata Syailendra saat dihubungi CNN Indonesia.
(rdk)